Pada sebuah gedung walet baru, Apakah anda beranggapan bahwa gedung tersebut harus gelap? Tidak sedikit pemilik gedung berasumsi semakin gelap gedung akan semakin bagus. Walet hanya mau bersarang di dalam gedung yang gelap.
Maka menurut mereka, semua potensi masuknya cahaya dari luar harus dihindari. Pipa ventilasi perlu ditambah sambungan 1 meter agar tidak ada semburat cahaya. Cahaya di lubang masuk hanya boleh sampai ke void saja. Jika masih ada cahaya yang masuk ke nesting room, maka wajib dihalangi dengan sekat.
Teknik tata ruang dilakukan dengan cara semua ruang dibikin sekat sekat dan lubang antar ruang hanya berupa jendela, ukuran 80 cm X 80 cm. Semua lantai, dari lantai atas hingga lantai dasar mutlak minim cahaya. Pendeknya gedung walet musti gelap. Semakin gelap semakin cepat menginap dan bersarang.
Apakah anda juga beranggapan gedung walet harus gelap? Jika iya, berarti anda salah satu dari ratusan orang yang terjebak pada pemahaman yang salah.
Pada gedung walet yang baru operasional, pengaturan tata ruang sebaiknya menyisakan cahaya, sehingga ruang tersebut menjadi remang, tidak gelap apalagi gelap gulita.
Ingat, bahwa dalam proses pemancingan pada gedung baru, hampir 90% walet yang masuk gedung adalah walet usia muda. Walet muda yang sedang beradaptasi ke dalam gedung akan berani eksplore semua ruang jika ada cahaya didalamnya. Agar mata walet muda itu bisa melihat dan menjelajah ke semua nesting room, maka harus ada bantuan cahaya.
Ruang yang gelap justru membuat walet ragu ragu masuk gedung bahkan takut. Takut jangan jangan ada predator tikus yang membahayakan fisiknya.
Jangankan burung walet, kita saja jika masuk ke sebuah tempat baru dan asing, perasaan kitapun ragu ragu bahkan bulu kuduk merinding. Apalagi untuk disuruh masuk ke ruang dan kamar yang gelap, harus pikir tujuh kali. Jangan jangan ada sesuatu yang membahayakan diri kita.
Demikian juga walet yang pertama kali masuk ke sebuah gedung baru, sebuah gedung asing, sebuah gedung yang belum pernah dia masuki, ada perasaan was-was dan takut. Oleh karena itu, nesting room jangan gelap sebab akan menghambat proses adaptasi.
Pada awal operasional gedung baru, saya selalu mengatur tata ruang se-simpel mungkin. Cahaya ruangan saya atur remang remang. Teknik sekat tidak semua ruang saya sekat full. Hanya sebagian saja yang saya sekat, dan lubang masuk antar ruang bukan jendela melainkan pintu.
Jika ada walet suka tempat gelap, silahkan turun ke lantai dasar yang relatif minim cahaya. Saya memberikan pilihan bagi walet dengan mengatur degradasi cahaya di setiap lantai gedung itu. Ini memberi pilihan yang rasional bagi walet untuk memilih.
Bahkan jika gedung itu sama sekali tidak mungkin ada cahaya masuk dari lubang ventilasi ( misalnya gedung walet tersebut terjepit diantara dua gedung), maka saya harus memberi cahaya buatan yaitu pakai lampu ( listrik) di posisi tertentu, agar ruang dalam gedung itu menjadi remang.
Gedung walet yang gelap akan menghambat proses adaptasi. Hanya walet yang punya mental berani saja yang akan masuk dan bersarang di dalam gedung tersebut. Jumlah walet yang bermental berani ini tidaklah banyak. Maka wajar jika dalam 1 tahun pertama, jumlah walet yang bersarang tidak seberapa banyak.
Kesimpulannya, gedung walet jangan gelap. Berikan semburat cahaya di nesting room, agar walet berani menjelajah ke semua ruangan dalam proses adaptasi. Silahkan atur juga tata ruang yang simpel dengan tujuan agar walet mudah mengingat/ menghapal jalur keluar masuk ruangan. Mudah mudahan artikel ini bermanfaat. Salam hormat.
SP BURUNG WALET HANDAL PENGUSAHA MUDA AKAU + BJA ORIGINAL
SUARA PANGGIL INI ASLI HASIL HAK CIPTA : BANG ANDHIKA
SUARA WALET NUSANTARA.
SELAMA SAYA MENGGUNAKANNYA ALHAMDULILLAH...
SELALU ADA PENAMBAHAN BW DI GEDUNG SAYA.
JIKA INGIN MELIHAT VIEDO LEBIH BANYAK
|
SILAHKAN MAMPIR KE : https://www.youtube.com/watch?v=HvNXeHZRaF8
SALAM SUKSES ALL SOBAT...!!!
JIKA INGIN MELIHAT VIEDO LEBIH BANYAK
|
SILAHKAN MAMPIR KE : https://www.youtube.com/watch?v=HvNXeHZRaF8
SALAM SUKSES ALL SOBAT...!!!
Perilaku Alamiah Burung Walet
Beberapa hari ini saya sering menerima pertanyaan dari teman teman, mengenai perilaku walet saat sore hari, yaitu walet gak ada respon sama sekali terhadap suara panggil yang dibunyikan pada sebuah gedung. Sebagian orang gelisah karena sejak on pertama gedung waletnya, hanya sedikit walet yang merespon, itupun tak lama kemudian walet terbang entah kemana dan gedungnya mulai sepi lagi. Apa sebab walet cuek terhadap suara yang dibunyikan ?
Saya akan menjelaskan bahwa kasus ini hampir terjadi diberbagai daerah, yaitu disebabkan karena faktor cuaca. Yaitu saat ini masuk musim kemarau. Ini menyebabkan jumlah serangga sebagai makanan walet jumlahnya tidak banyak sebagaimana musim penghujan. Akibatnya walet harus membutuhkan waktu lama untuk mencari makanan sebagai bekal perut di malam hari. Karena walet menghabiskan waktunya berburu makanan, maka tidak ada kesempatan bagi walet untuk bermain main.
Seperti diketahui burung walet beradaptasi pada gedung baru, yaitu sekitar pukul 08.30 sd pukul 10.00 pagi, dan sore hari pukul 15.30 sd pukul 16.30. Nah, karena pada jam tersebut walet sibuk mencari makanan, maka tidak ada kesempatan bagi walet beradaptasi pada gedung baru.
Walet lebih mementingkan isi perutnya, dan ketika menjelang petang walet berbondong-bondong pulang ke gedungnya masing masing. Maka wajar jika walet langsung terbang cepat menuju sarangnya, tidak mau merespon suara panggil karena hari mulai larut malam jadi tidak ada kesempatan lagi bagi walet untuk “mencari” rumah baru.
Jadi kesalahannya bukan soal suara panggil atau volumenya, melainkan karena memang pada kondisi kemarau ini burung walet waktunya habis untuk berburu makanan hingga menjelang petang. Oleh karena itu, bagi pemula gak perlu bingung melihat minimnya reson walet terhadap suara panggil yang dibunyikan. Biarkan saja, itu adalah perilaku alamiah walet.
Saya akan menjelaskan bahwa kasus ini hampir terjadi diberbagai daerah, yaitu disebabkan karena faktor cuaca. Yaitu saat ini masuk musim kemarau. Ini menyebabkan jumlah serangga sebagai makanan walet jumlahnya tidak banyak sebagaimana musim penghujan. Akibatnya walet harus membutuhkan waktu lama untuk mencari makanan sebagai bekal perut di malam hari. Karena walet menghabiskan waktunya berburu makanan, maka tidak ada kesempatan bagi walet untuk bermain main.
Seperti diketahui burung walet beradaptasi pada gedung baru, yaitu sekitar pukul 08.30 sd pukul 10.00 pagi, dan sore hari pukul 15.30 sd pukul 16.30. Nah, karena pada jam tersebut walet sibuk mencari makanan, maka tidak ada kesempatan bagi walet beradaptasi pada gedung baru.
Walet lebih mementingkan isi perutnya, dan ketika menjelang petang walet berbondong-bondong pulang ke gedungnya masing masing. Maka wajar jika walet langsung terbang cepat menuju sarangnya, tidak mau merespon suara panggil karena hari mulai larut malam jadi tidak ada kesempatan lagi bagi walet untuk “mencari” rumah baru.
Jadi kesalahannya bukan soal suara panggil atau volumenya, melainkan karena memang pada kondisi kemarau ini burung walet waktunya habis untuk berburu makanan hingga menjelang petang. Oleh karena itu, bagi pemula gak perlu bingung melihat minimnya reson walet terhadap suara panggil yang dibunyikan. Biarkan saja, itu adalah perilaku alamiah walet.
Tips Tips Memancing Burung Walet Masuk Gedung
Sekedar Untuk Diketahui
Seperti kita pahami, hampir 90 % burung walet yang masuk ke gedung baru adalah burung yang usianya masih muda. Yang 10 % adalah burung dewasa yang sudah bersarang di sebuah gedung, namun karena suatu hal kemudian pindah ke gedung baru. Sisanya adalah burung walet tua yang terusir dari koloninya karena sudah tidak produktif lagi.
Burung walet yang masuk ke gedung baru, kadang usianya tidak sama. Maksud saya ada yang baru usia 2 bulan ada yang sudah hampir masuk masa kawin pada usia 6 bulan. Namun ada kalanya burung walet yang masuk ke sebuah gedung baru usianya rata rata masih sangat muda yaitu 2 bulan. Masa yang belum saatnya produksi.
Jika yang berhasil terpancing masuk ke gedung baru ini walet yang masih sangat muda, maka untuk bersarang perlu memakan waktu sekitar 4 bulan lagi. Sebab burung walet bikin sarang sarang jika sudah mulai masuk masa kawin. Kalau masih belum waktunya kawin, maka burung walet muda itu sekedar menginap saja sambil menunggu usianya masuk fase produksi.
Maka tidak aneh, jika sebuah gedung sudah ada puluhan burung walet yang menginap, namun ditunggu hingga 3 bulan belum satupun yang bikin sarang. Itu karena memang usia burung masih muda, belum bikin sarang karena belum kawin.
Burung walet akan bikin sarang jika sudah mulai kawin dan siap bertelur. Kelenjar glandula yang ada ditenggorokan walet mulai siap memproduksi liur( saliva) untuk bikin sarang. Dibutuhkan waktu sekitar dua bulan bagi burung walet untuk menyelesaikan sarangnya. Bahkan pada musim kemarau, walet muda perlu waktu lebih lama untuk membikin sarangnya...!
Sekedar tips
Agar Populasi Walet Bertambah– Ada beberapa petani walet yang merasa pertumbuhan atau populasi walet dalam gedungnya tidak kunjung meningkat. Sudah berjalan beberapa tahun, tapi jumlah panen sarang waletnya masih sama saja dari tahun ke tahun.
Jika sudah terjadi demikian, artinya ada masalah yang terjadi di dalam gedung walet tanpa disadari. Poin pentingnya adalah anakan walet yang berhasil menetas dan terbang dari gedung si pemilik, tidak kembali ke gedung asalnya.
Akhirnya, perkembangan walet tak kunjung meningkat. Walet yang menginap dan membuat sarang serta mengeram adalah walet berumur. Jika hal ini terus menerus terjadi, maka pada titik tertentu, gedung akan sepi dan akhirnya kosong.
Sebetulnya, jika semua kriteria memenuhi syarat dalam budidaya walet, maka seharusnya perkembangan walet tidak mengalami masalah. Itulah sebabnya, para petani walet berpengalaman tidak pernah bermain-main soal kriteria suhu, desain tata ruang atau masalah hama dan predator.
Jadi, hal seperti apa yang perlu dilakukan agar populasi walet bertambah? Simak ulasan berikut :
Penuhi Desain Standar dari Tata Ruang yang Sudah Terbukti
Desain tata ruang ini sebetulnya erat sekali kaitannya dengan kenyamanan burung walet dalam sebuah gedung. Baik dalam hal gangguan hama/predator, membangun sarang, mengeram dan menginap serta membentuk suatu kloni.
Gedung harus memiliki suhu ideal. Permudah walet dalam menyusuri tiap jengkal ruangan dalam gedung walet Anda namun tetap merasa aman.
Jika terdapat sesuatu yang perlu dibenahi, maka lakukan secara bertahap. Misalnya, sekat ruangan perlu ditambah, maka lakukan penambahan sekat per 1 meter dalam 1 kali perubahan (1 meter/minggu).
Begitupun jika void (lubang terjun) ingin diperbesar untuk mempermudah walet khususnya walet muda menyusuri tiap lantai. Lakukan perubahan per 1 papan (20 cm) tiap minggunya sampai mencapai ukuran ideal menurut Anda.
Perbaiki Faktor-faktor Pendukung dari Gedung Agar Populasi Walet Bertambah
Apa saja faktor pendukung dari gedung walet yang harus diperbaiki agar populasi walet bertambah?
Pertama yang akan kita bahas adalah hama gedung walet. Anda harus memperhatikan hama yang membuat walet tidak betah. Membuat walet muda takut untuk melanjutkan kehidupannya di gedung tempat mereka menetas.
Lakukan pengontorlan gedung setiap minggu, setiap 2 minggu atau setiap bulan. Untuk pengontrolan ini, lakukan dipagi sampai siang hari saja dan harap perhatikan cuaca sekitar. Jika cuaca mendung, apalagi sedang hujan, jangan sekali-kali masuk gedung.
Jika musim ngeram, kurangi frekuensi pengontorlan dalam gedung. Bisa dilakukan 2 kali dalam satu bulan saja.
Lakukan penyemprotan hama secara rutin, jangan abaikan hal ini!
Hal kedua adalah sirip sebagai wadah walet untuk menginap, membuat sarang dan berkembang biak. Jika gedung walet Anda mengalami penurunan populasi (populasi walet tidak kunjung meningkat), maka kemungkinan masalahnya terdapat pada papan sirip ini.
Seperti yang telah dibahas di atas, walet muda tidak kembali dalam kloninya karena terdapat ketidaknyamanan dalam beberapa kondisi dalam gedung. Ketidaknyamanan ini bisa saja terjadi pada sirip gedung walet, apakah berjamur atau mungkin susahnya walet muda mencengkram papan sirip.
Jika Anda mendeteksi permasalahan seperti yang kami maksud, maka untuk mengatasi hal tersebut, lakukan penambahan properti pada sirip. Bisa menggunakan besek, potongan styrofoam atau jenis material lainnya. Soal masalah jamur, harus segera diatasi.
Selain itu, salah satu ketidaknyamanan walet muda mengenai sirip ini adalah kurangnya sekat sirip (sirip kotak-kotak). Seperti yang Anda ketahui, walet muda pertama kali menginap dan membuat sarangnya cenderung lebih memilih daerah pojok (sudut sirip) karena lebih aman dari gangguan hama/predator.
Jika merasa permasalahan kloni walet Anda tidak kunjung bertambah karena kurangnya sekat sirip, maka lakukan penambahan sekat sirip yang mudah dilepas. Sekat sirip bisa dilakukan dengan jarak antara 80 cm hingga 100 cm.
Menyediakan media penghasil serangga
Hal ketiga adalah menyediakan media penghasil serangga sebagai pakan walet. Mengenai masalah ini, terdapat pertentangan dikalangan pembudidaya walet.
Satu pihak mengklaim, adanya pakan tambahan yang disediakan dalam gedung membuat perkembangan walet lebih cepat. Bukti nyata terjadinya perbaikan perkembangan kloni walet menurut yang sudah pernah mengaplikasikannya adalah meningkatnya jumlah produksi sarang.
Sementara pihak lain yang mengklaim bahwa menyediakan pakan tambahan dalam gedung itu sia-sia. Menurutnya, karakter burung walet adalah mencari makan di alam bebas. Di alam, walet bebas bermanuver untuk mengejar dan melahap pakan yang beterbangan.
Jika diaplikasikan dalam gedung, manuver walet untuk menyantap makanannya terbatas. Bukti bahwa walet tidak membutuhkan makanan dalam gedung adalah rutinitas walet yang setiap harinya pergi meninggalkan gedung untuk mencari makan dan kembali sore hari menjelang gelap.
Selain itu, petani walet yang mengklaim tidak perlunya pakan tambahan dalam gedung ini karena belum pernah melihat video atau rekaman burung walet yang menyambar binatang yang bersumber dari media penghasil serangga tersebut (sampai artikel ini terbit).
Jadi, tergantung Anda pemiliki RBW. Apakah Anda termasuk kontra atau pro dalam mengaplikasikan pakan tambahan walet dalam gedung.
Periksa twitter secara berkala
Hal ke empat adalah twitter. Jika gedung Anda sudah berumur, maka sebaiknya perhatikan twitter yang digunakan, baik twitter panggil maupun twitter inap. Bisa saja twitter yang digunakan sudah mengalami penurunan kualitas, sehingga suara yang dihasilkan tidak maksimal.
Pengalaman salah seorang pembudidaya walet mengenai twitter panggil ini pernah kami dengar. Suara yang diputar tidak mendapat respon yang baik seperti sebelumnya. Gonta-ganti Suara Panggil pun telah dilakukannya, namun hasilnya tetap nihil. Setelah mengganti twitter panggilnya, burung walet kembali merespon (SP yang digunakan tetap sama).
Lakukan pergantian twitter secara bertahap pada twitter inap untuk melihat respon walet yang ada di dalam gedung. Kalau memang masalah terdapat di twitter inap, maka pastinya terjadi perubahan positif.
"Semoga Bermanfaat"
Cara Mengetahui Karakter Suara Panggil Walet yang Bagus - Dalam dunia walet banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari tata ruang, suhu dan kelembaban sampai dengan jenis suara panggil walet termasuk suara inap. Dengan berpatokan pada pengalaman para master dalam bidang perwaletan, maka ditemukanlah beberapa teknik dasar dalam membangun gedung walet.
Pada intinya, ilmu yang diterapkan oleh para petani walet hampir semua adalah pengalaman dan berawal dari coba-coba yang tentunya dengan penuh perhitungan.
Nah, bagi Anda yang baru terjun dalam dunia walet atau ingin terjun dalam bisnis tersebut, harus banyak membaca dan bertanya agar kesalahan yang Anda lakukan kedepannya bisa diminimalisir.
Bagaimana cara mengetahuinya? Jika suara panggil walet berkualitas, maka walet akan datang menghampiri sumber suara tersebut.
Perlu menjadi perhatian, ada 2 cara walet menghampiri sumber suara tersebut yaitu pertama, jika walet dominan menyambar-nyambar twitter artinya suara yang Anda putar kemungkinan mengganggu. Seperti halnya jika Anda memutar suara cek lokasi, walet akan menghampiri dan berputar-putar yang menandakan ada hal yang tidak disukai.
Yang kedua adalah jika suara panggil diputar dan walet lebih dominan masuk ke gedung walet artinya suara yang Anda putar sudah termasuk bagus. Walaupun ada walet yang tetap menyambar sumber suara dari twitter yang dipasang di LMB (Lubang Masuk Burung).
Waktu yang tepat untuk test suara
walet adalah di pagi hari pada saat burung walet keluar dari sarangnya untuk mencari makan (sekitar jam 06:00 pagi). Kalau suara yang Anda putar berkualitas, maka walet akan berbalik arah dan menghampiri sumber suara tersebut.
Ketika burung walet menghampiri dan masuk dalam rumah walet dan keluar lagi jangan heran, karena salah satu karakter walet adalah sebelum menginap dalam suatu tempat akan melakukan riset, apakah ruangan yang dimasukinya tersebut aman untuk dihuni atau tidak.
Itulah sebabnya ruang putar di area LMB harus senyaman mungkin untuk walet. Mulai dari suhu, kelembaban, luas sampai suara inap atau tarik harus menjadi pemikat walet tersebut.
Dengan mempelajari pengalaman para petani walet, maka ada beberapa yang mensyaratkan minimal ukuran dari ruang putar adalah 2 x 2 m, 3 x 3 m atau 4 x 4 m. Intinya , para petani walet sepakat bahwa semakin luas ruang putar walet maka semakin baik.
Menurut pengetahuan kami, ukuran ruang putar ini sangat mempengaruhi perkembangan kloni walet dalam gedung. Perbandingan ruang putar 4 x 4 m lebih cepat perkembangannya daripada ruang putar yang berukuran 2 x 2 m.
Suara panggil walet harus memiliki karakter yang sama dengan suara inap/suara tarik. Jika suara panggil dan inap/tarik tidak seirama maka walet Anda akan lambat.
Banyak suara walet yang bertebaran di internet dengan gratis, namun apakah itu berkualitas atau tidak? Tentunya tergantung dari hasilnya
terimakasih atas kepercayaan nya yang sudah menggunakan
menggunakan audio kami.
Sekedar untuk diketahui
Sp yang kami bagikan ini
Bersumber dari penggalan penggalan suara yang di sukai oleh walet kami menggabungkannya menggunakan tool aplikasi wavepad dan di lanjutkan dengan aplikasi audacity dan di lakukan secara bertahap sampai benar benar di respon oleh koloni walet.
Untuk Memikat koloni walet datang berkunjung dan menetap di sebuah rumah walet bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah,suara panggilwalet yang kita pakai sangatlah menentukan,terutama ketika rumah walet kita baru di aktifkan...!
Carilah suara burung walet tiruan yang teratur serta memiliki kualitas suara yang jernih membuat suara Panggil walet ini dapat di jadikan Koleksi atau bahkan dapat di jadikan sebuah suara Panggil walet andalan di rumah walet anda.
Suara panggil walet tersebut sudah di uji kemampuannya dalam memikat walet berdatangan secara rutin setiap harinya.
Jika anda tertarik untuk mencobanya Bagaimana
walet terhadap rbw anda...!
Sekedar untuk diketahui kenapa di anjurkan ganti audio secara bertahap? Alasannya begini antara lain sebagai berikut :
1. Walet adalah salah satu jenis burung yang bisa merekam suara atau menghapal suara yang dia dengar setiap harinya. Ini bisa dibuktikan, jika anda amati dan dengar secara seksama, di sore hari saat walet hendak masuk gedung, atau berputar putar mengelilingi rumahnya, burung berbulu coklat gelap acapkali menirukan suara panggil yang sedang diputar. Begitu pula saat malam hari di dalam gedung, walet juga menirukan bunyi suara inap. Ini sebagai bukti bahwa walet juga memiliki kemampuan menyimpan dan menirukan suara yang selalu ia dengar. Jenis burung lain yang bisa menirukan suara dari luar, misalnya burung beo, jalak, dan jenis burung ocehan lainnya.
2. Karena walet memiliki kemampuan merekam suara dari luar itulah, maka walet juga bisa jenuh dan bosan dengan suara tersebut. Dengan mengganti suara yang baru, ini tentu akan direspon walet dengan gembira. Terbukti, jika kita mengganti suara panggil yang baru, banyak walet berkerumun berputar-putar bersahut sahutan. Oleh karena itu dengan mengganti dengan suara yang baru, cara ini dilakukan untuk memberikan refressing pada walet yang jenuh terhadap suara lama.
3. Dalam persaingan ‘perang suara’ yang makin ketat, kita haruslah memiliki stok ‘senjata” suara walet yang cukup handal. Kenapa? Ya agar kita menang dalam berebut walet supaya tidak kalah dengan gedung orang lain. Disini kualitas suara harus diperhatikan dengan cermat. Dengan aneka suara panggil yang diputar dibanyak gedung, ini juga mempercepat tingkat kebosanan walet terhadap suara itu sendiri. Namun jika suara panggil di gedung kita kualitasnya bagus, maka walet tidak cepat bosan. Meskipun demikian, secara berkala, pergantian suara harus tetap dilakukan.
4. Kepada teman saya sampaikan secara sederhana, mengapa pentingnya ganti suara baik panggil maupun suara inap, yaitu karena yang dipanggil masuk dalam gedung adalah kebanyakan walet usia muda. Walet muda lebih suka lagu-lagu baru. Maka kita harus memberikan suara yang selalu baru pula. Suara baru tak selalu ciptaan baru. Saya kadang memutar kembali suara lama. Bagi walet yang belum mendengar, itu tetap saja sebagai lagu baru juga.
Ini tak ubahnya seperti anak-anak muda yang suka pada lagu-lagu baru. Banyak lagu diciptakan musisi, segera laris manis di pasaran. Namun tidak lama kemudian, anak muda akan beralih ke lagu yang lain. Jika sekarang lagu ”alamat palsu’ nya Ayu Ting Ting lagi digemari, bulan depan anak muda sudah beralih ke lagu baru yang lain. Lagu, tergantung komposisi dan aransemen musisi yang menciptakannya. Ada lagu yang bagi telinga pendengar cepat membosankan, sebaliknya ada lagu yang selalu enak di dengar dalam waktu yang panjang.
Jadi agar walet tidak bosan dan selalu datang ke gedung kita, maka secara berkala gantilah dengan suara yang baru. Bisa pula diganti dengan suara lama yang telah diputar pada bulan-bulan sebelumnya. Tentu suara tersebut haruslah yang yang telah terbukti bagus, bukan suara walet yang jelek apalagi membahayakan bagi populasi walet itu sendiri. Insyaallah kita akan sukses ke depan...!
Cara agar Populasi Walet Meningkat dan Memperbanyak Koloni Walet
1. Tidak sedikit petani burung walet yang menginginkan cara agar populasi walet meningkat dengan cepat sehingga dapat memungkinkan agar gedung walet yang kita bangun cepat ramai karena ada banyak walet yang bersarang dan berkembang biak di rumah baru tersebut. Namun cara memperbanyak koloni walet dengan mudah dan tanpa menimbulkan resiko tentu menjadi pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab karena ada banyak kemungkinan yang menentukan keberhasilan suatu gedung walet atau rbw yang baru dibangun justru akan menemukan kegagalan meskipun kita sudah melakukan perencanaan yang panjang. Meskipun kita sudah tahu tips agar populasi walet bertambah banyak dalam waktu singkat namun belum tentu dapat menjadikan hal itu sebuah keberhasilan kalau tidak kita iringi dengan pemeliharaan rutin yang memadai.
Hal paling menyenangkan adalah ketika kita membangun rbw dengan perencanaan yang baik dan banyak perhitungan serta pertimbangan lalu kemudian mulai berjalan beberapa bulan dan ada tanda kedatangan burung walet, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah walet yang menginap maupun masuk kedalam bangunan baru kita. Hal ini menjadi semacam penyemangat tersendiri khususnya bagi para petani walet yang baru terjun dalam bisnis sarang walet, sehingga memberikan energi baru untuk terus meningkatkan kebaikan dan memantau perkembangan rbw dan bw yang baru datang kerumah baru tersebut.
Namun apa jadinya kalau ternyata banyak kawanan burung walet yang pindah ke gedung tetangga dan gagal bersarang di rbw kita? Atau jumlah koloni walet yang semakin berkurang dari waktu ke waktu dan bukannya bersarang namun mereka malah kabur ke tempat lain? Ada yang salah dengan rbw kita, atau ada hal yang kurang kita perhatikan?
Banyak penyebab dan permasalahan yang harus kita cari tahu satu demi satu kalau memang itu yang terjadi pada rbw kita, sudah tentu kita tidak ingin mengalami kerugian besar entah itu rugi waktu maupun tenaga untuk mengurusi semua hal yang berkaitan dengan bisnis walet namun ternyata hasilnya jauh dari harapan. Hal seperti ini yang sering menyebabkan pemilik gedung walet putus asa sebelum berhasil menikmati hasil jerih payah mereka dalam membangun dan mengelola rumah burung walet.
Untuk mempertahankan jumlah walet yang ada dalam gedung kita bahkan untuk meningkatkan populasinya, ada beberapa kiat yang harus kita jalankan. Dan beberapa pengetahuan yang wajib diketahui oleh peternak walet, sehingga tidak akan mengalami kegagalan yang sebenarnya masih dapat kita atasi kalau kita mau mencari tahu dan bertanya kepada yang sudah ahli dalam bidang tersebut.
Berikut beberapa tips meningkatkan populasi atau koloni walet yang menginap di gedung kita:
1. Bentuk bangunan dan perhitungan lokasi yang tepat untuk rbw
2. Menjaga rbw agar tidak didatangi hama, atau serangga yang akan mengganggu walet sehingga tidak mau bersarang
3. Memberikan pakan walet atau sarang imitasi kalau memang diperlukan
4. Membuat tata lokasi bagian dalam gedung walet sedemikian rupa sehingga membuat walet betah dan mau menginap
5. Menggunakan suara panggil, suara tarik maupun suara inap yang terbukti berhasil. Kalau memang masih gagal silakan melakukan eksperimen dan mengganti dengan suara walet yang baru
6. Menjaga suhu ruangan gedung walet tetap stabil seperti habitat asli mereka, suhu yang baik kisaran 25-28 derajat celcius. Suhu gedung yang terlalu panas dapat menyebabkan walet pindah ke gedung lain
7. Beberapa tips lain yang didapatkan sesuai pengalaman di lapangan
Selain beberapa poin diatas tentu masih banyak lagi kendala dan permasalahan yang kita jumpai secara langsung di lapangan, oleh sebab itu penting sekali untuk memantau perkembangan rbw kita, dan mencatat setiap ada permasalahan untuk kemudian dicarikan solusi yang tepat, dan mengantisipasi hal buruk di masa depan agar tidak terulang. Dengan begitu kita dapat meningkatkan kualitas rbw sehingga akan memberikan hasil maksimal seperti yang kita inginkan dan mendapatkan keuntungan seperti yang direncanakan, pada akhirnya kita akan menikmati hasil dari pekerjaan kita...!
Apakah anda juga beranggapan gedung walet harus gelap? Jika iya, berarti anda salah satu dari ratusan orang yang terjebak pada pemahaman yang salah.
Pada gedung walet yang baru operasional, pengaturan tata ruang sebaiknya menyisakan cahaya, sehingga ruang tersebut menjadi remang, tidak gelap apalagi gelap gulita.
Ingat, bahwa dalam proses pemancingan pada gedung baru, hampir 90% walet yang masuk gedung adalah walet usia muda. Walet muda yang sedang beradaptasi ke dalam gedung akan berani eksplore semua ruang jika ada cahaya didalamnya. Agar mata walet muda itu bisa melihat dan menjelajah ke semua nesting room, maka harus ada bantuan cahaya.
Ruang yang gelap justru membuat walet ragu ragu masuk gedung bahkan takut. Takut jangan jangan ada predator tikus yang membahayakan fisiknya.
Jangankan burung walet, kita saja jika masuk ke sebuah tempat baru dan asing, perasaan kitapun ragu ragu bahkan bulu kuduk merinding. Apalagi untuk disuruh masuk ke ruang dan kamar yang gelap, harus pikir tujuh kali. Jangan jangan ada sesuatu yang membahayakan diri kita.
Demikian juga walet yang pertama kali masuk ke sebuah gedung baru, sebuah gedung asing, sebuah gedung yang belum pernah dia masuki, ada perasaan was-was dan takut. Oleh karena itu, nesting room jangan gelap sebab akan menghambat proses adaptasi.
Pada awal operasional gedung baru, saya selalu mengatur tata ruang se-simpel mungkin. Cahaya ruangan saya atur remang remang. Teknik sekat tidak semua ruang saya sekat full. Hanya sebagian saja yang saya sekat, dan lubang masuk antar ruang bukan jendela melainkan pintu.
Jika ada walet suka tempat gelap, silahkan turun ke lantai dasar yang relatif minim cahaya. Saya memberikan pilihan bagi walet dengan mengatur degradasi cahaya di setiap lantai gedung itu. Ini memberi pilihan yang rasional bagi walet untuk memilih.
Bahkan jika gedung itu sama sekali tidak mungkin ada cahaya masuk dari lubang ventilasi ( misalnya gedung walet tersebut terjepit diantara dua gedung), maka saya harus memberi cahaya buatan yaitu pakai lampu ( listrik) di posisi tertentu, agar ruang dalam gedung itu menjadi remang.
Gedung walet yang gelap akan menghambat proses adaptasi. Hanya walet yang punya mental berani saja yang akan masuk dan bersarang di dalam gedung tersebut. Jumlah walet yang bermental berani ini tidaklah banyak. Maka wajar jika dalam 1 tahun pertama, jumlah walet yang bersarang tidak seberapa banyak.
Kesimpulannya, gedung walet jangan gelap. Berikan semburat cahaya di nesting room, agar walet berani menjelajah ke semua ruangan dalam proses adaptasi. Silahkan atur juga tata ruang yang simpel dengan tujuan agar walet mudah mengingat/ menghapal jalur keluar masuk ruangan...!
Cara agar suhu dalam gedung walet tidak terlalu tinggi. Saran saya sederhana, sebagai berikut :
1. Pada dinding luar, di beri cat warna putih. Seperti kita tahu, warna putih akan menolak panas matahari. Jika gedung tak di cat, maka warnanya gelap, yaitu warna semen. Tentu warna yang gelap akan menyerap panas matahari, sehingga panas tersebut akan menembus ke bagian dalam, yang menyebabkan suhu di dalam gedung ikut tinggi. Selain warna putih, bisa dipilih warna kuning atau coklat muda.
Untuk membuktikan apakah cat warna putih tersebut memang terbukti menolak panas matahari, silahkan melakukan uji coba, dengan cara memberi cat sebagian saja pada dinding dengan warna putih. Dinding lain dibiarkan tanpa cat. Kemudian pada siang hari, tempelkan telapak tangan kanan anda pada bagian yang telah di cat. Dan telapak tangan kiri, pada bagian yang tanpa cat. Apa yang anda rasakan? Pasti anda akan menjawab, pada telapak tangan kanan tidak merasakan panas, dan telapak kiri akan merasakan panas.
Kemudian, masuklah ke dalam gedung. Lakukan hal yang sama. Maka, jawabnya juga sama. Pada bagian dinding yang di cat putih, panasnya tidak menembus ke dalam, sehingga telapak tangan kanan anda tidak merasakan panas, sementara pada bagian yang tak bercat, panas matahari akan menembus sampai ke dinding dalam, sehingga telapak tangan kiri anda akan merasakan panas juga.
2. Pada dinding bagian dalam, dilapis dengan sterofoam, yaitu gabus lembaran dengan tebal sekitar 2 cm. Gabus putih selebar triplek ini di jual di toko bahan bangunan. Fungsi dari gabus ini untuk melindungi panas dari luar. Biarpun dinding luar sudah di cat putih, namun, lama ke lamaan, cat tersebut akan luntur memudar seiring berjalannya waktu. Maka, karena cat tersebut memudar, panas matahari akan pelan-pelan menembus ke dalam dinding gedung dan akan menimbulkan suhu panas. Sebagai antisipasi, pasanglah sterofoam. Gabus ini akan menghalang panas dari luar. Sehingga suhu dalam gedung tetap tidak terpengaruh oleh panas luar.
Jika anda membongkar termos, maka di dalamnya akan anda temukan gabus yang melindungi tabung kaca. Gabus digunakan sebagai teknik agar air panas di dalam termos tetap panas. Jika anda membongkar kulkas/ lemari es, maka anda akan mendapati juga gabus. Gabus digunakan agar kondisi suhu dingin dalam kulkas itu tetap terjaga stabil. Pada gedung walet, sterofoam juga digunakan di bawah atap seng, agar panas matahari tidak menembus ke dak lantai atas. Semakin tebal gabus yang digunakan, tentu semakin bagus.
Teknik pemakaian sterofoam untuk gedung walet, sudah banyak dilakukan orang. Member saya di beberapa tempat, selalu melapis dinding dalamnya dengan gabus putih ini. Gedung walet saya yang beratap asbes, pada dak atasnya, saya hampar sterofoam setebal 5 cm, agar suhu lantai atas tetap sejuk.
3. Agar suhu di dalam gedung walet sejuk, bisadipakai kipas angin dan ember berisi air. Yaitu kipas angin dihadapkan pada permukaan air di ember. Saat kipas berputar, angin menerpa permukaan air. Angin yang bergerak akan mengandung uap air. Ini akan memberikan hawa sejuk dalam gedung. Cara ini dilakukan untuk gedung yang lantainya menggunakan papan. Angin yang mengandung air, tidak sampai membuat lantai papan itu basah. Jadi lantai papan tetap kering, tetap aman.
Lain halnya jika pakai mesin pengkabut. Butiran air yang dihasilkan oleh mesin kabut itu, akan menggenang di lantai. Jadi jika dak lantai terbuat dari papan, relative sangat beresiko karena bisa basah, dan bisa merembes ke papan sirip di bawahnya. Namun jika lantai dari dak cor, pemakaian mesin kabut, tentu lebih bagus dibanding pemakaian kipas angin. Pemakaian kipas angin di dalam gedung walet, terbukti selama ini memberi alternative sederhana untuk menurunkan suhu ruang yang gerah. Dan yang lebih penting juga, keberadaan kipas angin itu terbukti, tidak mengganggu, atau tidak membuat walet takut
CARA MENGATUR VOLUME SUARA PANGGIL.
Banyak teman teman yang menanyakan bagaiman cara mengatur volume suara panggil , tarik dan inap mana yang harus di kecilkan dan mana yg harus di besarkan dan apakah ruang inap harus pakai suara inap yg ada suara piyik supaya walet mau nginap ?
Sebelumnya saya ingin memberitahukan bahwa kalau saya bukan konsultan walet dan tapi di sini saya akan memberikan jawaban dan sharing gratis sesuai ilmu dan pengalaman saya sendiri jika ada yg salah bs dikoleksi oleh para pakar ya...
Jawaban saya:
Suara pangil luar lebih besar dari suara tarik dan suara inap cukup kecil saja menurut pantauan saya karna walet juga butuh komunikasi antara yg satu dgn lainnya .
jika volume suara tweeter terlalu keras maka akan sulit terbentuknya kelompok atau koloni walet dan bahkan kelompok atau koloni yg awalnya mgkn mulai terbentuk bs jadi bubar.
Suara inap yang besar membuat burung walet yang masuk kedalam gedung susah berkomunikasi dengan burung lain.hal ini disebabkan suara yang keluar dari speaker terlalu nyaring.
kesalahan di sinilah walet tidak bisa berkomukasi atau bermain dengan walet lain akhirnya sulit terbentuk walet berkelompok/berkoloni .
saran dari saya adalah kecilkan suaranya dan berilah kesempatan kepada walet untuk berjalin komunikasi antar satu sama lain dan bermain ataupun mencari pasangan dengan suara yg dikeluarkan oleh walet itu sendiri agar chemistry antar pasangan terbentuk.
Bahkan ada pemilik gedung yang sudah lama gedung nya di huni burung walet,baik suara panggil maupun suara inap sudah di off kan.
Apakah mesti pakai suara inap yg ada suara piyik supaya walet mau menetap ?
Sebenarnya gak perlu..cukup suara pangil saja kok justru lbh bagus kalau buat Rbw baru nyatanya suara pangil bs membuat walet betah hingap di tweeter terus dan suara piyik tdk memiliki daya tarik yg begitu kuat .
karena walet tertarik masuk ke rbw mendengar respond dari Suara panggil di lubang masuk tersebut dan jika masuk ke ruang inap suara jadi lain dan walet tdk tertarik maka walet akan keluar lagi.
jd saran saya kalau mau pakai suara inap boleh saja tapi lbh bagus nunggu sdh bbrp walet yg menetap lama atau sdh membuat sarang dan wajib pasang lah sktr 2 tweeter tarik aja yg suaranya Panggil di sudut2 dinding belakang kiri kanan ruang inap sktr 35cm dari bawah sirip supaya bs menarik walet tetap terdengar suara yg di respond tersebut dan tetap berada di dalam ruang inap...!YANG PUNYA RBW GAK USAH BINGUNG KLU MAU CARI SUARA PANGGIL WALET ATAU INAP WALET
Hanya Buat Anda
Yang Minat Dan Serius
Serta Percaya Mau Menggunakan File Audio Audio Dari Kami Silahkan Inbok WA :
082349034156
Cukup Kirimkan Pulsa Rp100.000 ke:
082349034156
Atau Bisa Juga Lewat Rek BNI
Buat Biaya Pengganti Pengiriman Semua File Audio Audio nya Biar Jadi Berkah...!
Akan Kami Kirimkan Semuanya
sp/st/si buat keperluan rbw didaerah anda...!
Sekedar Untuk Diketahui
Seperti kita pahami, hampir 90 % burung walet yang masuk ke gedung baru adalah burung yang usianya masih muda. Yang 10 % adalah burung dewasa yang sudah bersarang di sebuah gedung, namun karena suatu hal kemudian pindah ke gedung baru. Sisanya adalah burung walet tua yang terusir dari koloninya karena sudah tidak produktif lagi.
Burung walet yang masuk ke gedung baru, kadang usianya tidak sama. Maksud saya ada yang baru usia 2 bulan ada yang sudah hampir masuk masa kawin pada usia 6 bulan. Namun ada kalanya burung walet yang masuk ke sebuah gedung baru usianya rata rata masih sangat muda yaitu 2 bulan. Masa yang belum saatnya produksi.
Jika yang berhasil terpancing masuk ke gedung baru ini walet yang masih sangat muda, maka untuk bersarang perlu memakan waktu sekitar 4 bulan lagi. Sebab burung walet bikin sarang sarang jika sudah mulai masuk masa kawin. Kalau masih belum waktunya kawin, maka burung walet muda itu sekedar menginap saja sambil menunggu usianya masuk fase produksi.
Maka tidak aneh, jika sebuah gedung sudah ada puluhan burung walet yang menginap, namun ditunggu hingga 3 bulan belum satupun yang bikin sarang. Itu karena memang usia burung masih muda, belum bikin sarang karena belum kawin.
Burung walet akan bikin sarang jika sudah mulai kawin dan siap bertelur. Kelenjar glandula yang ada ditenggorokan walet mulai siap memproduksi liur( saliva) untuk bikin sarang. Dibutuhkan waktu sekitar dua bulan bagi burung walet untuk menyelesaikan sarangnya. Bahkan pada musim kemarau, walet muda perlu waktu lebih lama untuk membikin sarangnya...!
Sekedar tips
Agar Populasi Walet Bertambah– Ada beberapa petani walet yang merasa pertumbuhan atau populasi walet dalam gedungnya tidak kunjung meningkat. Sudah berjalan beberapa tahun, tapi jumlah panen sarang waletnya masih sama saja dari tahun ke tahun.
Jika sudah terjadi demikian, artinya ada masalah yang terjadi di dalam gedung walet tanpa disadari. Poin pentingnya adalah anakan walet yang berhasil menetas dan terbang dari gedung si pemilik, tidak kembali ke gedung asalnya.
Akhirnya, perkembangan walet tak kunjung meningkat. Walet yang menginap dan membuat sarang serta mengeram adalah walet berumur. Jika hal ini terus menerus terjadi, maka pada titik tertentu, gedung akan sepi dan akhirnya kosong.
Sebetulnya, jika semua kriteria memenuhi syarat dalam budidaya walet, maka seharusnya perkembangan walet tidak mengalami masalah. Itulah sebabnya, para petani walet berpengalaman tidak pernah bermain-main soal kriteria suhu, desain tata ruang atau masalah hama dan predator.
Jadi, hal seperti apa yang perlu dilakukan agar populasi walet bertambah? Simak ulasan berikut :
Penuhi Desain Standar dari Tata Ruang yang Sudah Terbukti
Desain tata ruang ini sebetulnya erat sekali kaitannya dengan kenyamanan burung walet dalam sebuah gedung. Baik dalam hal gangguan hama/predator, membangun sarang, mengeram dan menginap serta membentuk suatu kloni.
Gedung harus memiliki suhu ideal. Permudah walet dalam menyusuri tiap jengkal ruangan dalam gedung walet Anda namun tetap merasa aman.
Jika terdapat sesuatu yang perlu dibenahi, maka lakukan secara bertahap. Misalnya, sekat ruangan perlu ditambah, maka lakukan penambahan sekat per 1 meter dalam 1 kali perubahan (1 meter/minggu).
Begitupun jika void (lubang terjun) ingin diperbesar untuk mempermudah walet khususnya walet muda menyusuri tiap lantai. Lakukan perubahan per 1 papan (20 cm) tiap minggunya sampai mencapai ukuran ideal menurut Anda.
Perbaiki Faktor-faktor Pendukung dari Gedung Agar Populasi Walet Bertambah
Apa saja faktor pendukung dari gedung walet yang harus diperbaiki agar populasi walet bertambah?
Pertama yang akan kita bahas adalah hama gedung walet. Anda harus memperhatikan hama yang membuat walet tidak betah. Membuat walet muda takut untuk melanjutkan kehidupannya di gedung tempat mereka menetas.
Lakukan pengontorlan gedung setiap minggu, setiap 2 minggu atau setiap bulan. Untuk pengontrolan ini, lakukan dipagi sampai siang hari saja dan harap perhatikan cuaca sekitar. Jika cuaca mendung, apalagi sedang hujan, jangan sekali-kali masuk gedung.
Jika musim ngeram, kurangi frekuensi pengontorlan dalam gedung. Bisa dilakukan 2 kali dalam satu bulan saja.
Lakukan penyemprotan hama secara rutin, jangan abaikan hal ini!
Hal kedua adalah sirip sebagai wadah walet untuk menginap, membuat sarang dan berkembang biak. Jika gedung walet Anda mengalami penurunan populasi (populasi walet tidak kunjung meningkat), maka kemungkinan masalahnya terdapat pada papan sirip ini.
Seperti yang telah dibahas di atas, walet muda tidak kembali dalam kloninya karena terdapat ketidaknyamanan dalam beberapa kondisi dalam gedung. Ketidaknyamanan ini bisa saja terjadi pada sirip gedung walet, apakah berjamur atau mungkin susahnya walet muda mencengkram papan sirip.
Jika Anda mendeteksi permasalahan seperti yang kami maksud, maka untuk mengatasi hal tersebut, lakukan penambahan properti pada sirip. Bisa menggunakan besek, potongan styrofoam atau jenis material lainnya. Soal masalah jamur, harus segera diatasi.
Selain itu, salah satu ketidaknyamanan walet muda mengenai sirip ini adalah kurangnya sekat sirip (sirip kotak-kotak). Seperti yang Anda ketahui, walet muda pertama kali menginap dan membuat sarangnya cenderung lebih memilih daerah pojok (sudut sirip) karena lebih aman dari gangguan hama/predator.
Jika merasa permasalahan kloni walet Anda tidak kunjung bertambah karena kurangnya sekat sirip, maka lakukan penambahan sekat sirip yang mudah dilepas. Sekat sirip bisa dilakukan dengan jarak antara 80 cm hingga 100 cm.
Menyediakan media penghasil serangga
Hal ketiga adalah menyediakan media penghasil serangga sebagai pakan walet. Mengenai masalah ini, terdapat pertentangan dikalangan pembudidaya walet.
Satu pihak mengklaim, adanya pakan tambahan yang disediakan dalam gedung membuat perkembangan walet lebih cepat. Bukti nyata terjadinya perbaikan perkembangan kloni walet menurut yang sudah pernah mengaplikasikannya adalah meningkatnya jumlah produksi sarang.
Sementara pihak lain yang mengklaim bahwa menyediakan pakan tambahan dalam gedung itu sia-sia. Menurutnya, karakter burung walet adalah mencari makan di alam bebas. Di alam, walet bebas bermanuver untuk mengejar dan melahap pakan yang beterbangan.
Jika diaplikasikan dalam gedung, manuver walet untuk menyantap makanannya terbatas. Bukti bahwa walet tidak membutuhkan makanan dalam gedung adalah rutinitas walet yang setiap harinya pergi meninggalkan gedung untuk mencari makan dan kembali sore hari menjelang gelap.
Selain itu, petani walet yang mengklaim tidak perlunya pakan tambahan dalam gedung ini karena belum pernah melihat video atau rekaman burung walet yang menyambar binatang yang bersumber dari media penghasil serangga tersebut (sampai artikel ini terbit).
Jadi, tergantung Anda pemiliki RBW. Apakah Anda termasuk kontra atau pro dalam mengaplikasikan pakan tambahan walet dalam gedung.
Periksa twitter secara berkala
Hal ke empat adalah twitter. Jika gedung Anda sudah berumur, maka sebaiknya perhatikan twitter yang digunakan, baik twitter panggil maupun twitter inap. Bisa saja twitter yang digunakan sudah mengalami penurunan kualitas, sehingga suara yang dihasilkan tidak maksimal.
Pengalaman salah seorang pembudidaya walet mengenai twitter panggil ini pernah kami dengar. Suara yang diputar tidak mendapat respon yang baik seperti sebelumnya. Gonta-ganti Suara Panggil pun telah dilakukannya, namun hasilnya tetap nihil. Setelah mengganti twitter panggilnya, burung walet kembali merespon (SP yang digunakan tetap sama).
Lakukan pergantian twitter secara bertahap pada twitter inap untuk melihat respon walet yang ada di dalam gedung. Kalau memang masalah terdapat di twitter inap, maka pastinya terjadi perubahan positif.
"Semoga Bermanfaat"
Cara Mengetahui Karakter Suara Panggil Walet yang Bagus - Dalam dunia walet banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari tata ruang, suhu dan kelembaban sampai dengan jenis suara panggil walet termasuk suara inap. Dengan berpatokan pada pengalaman para master dalam bidang perwaletan, maka ditemukanlah beberapa teknik dasar dalam membangun gedung walet.
Pada intinya, ilmu yang diterapkan oleh para petani walet hampir semua adalah pengalaman dan berawal dari coba-coba yang tentunya dengan penuh perhitungan.
Nah, bagi Anda yang baru terjun dalam dunia walet atau ingin terjun dalam bisnis tersebut, harus banyak membaca dan bertanya agar kesalahan yang Anda lakukan kedepannya bisa diminimalisir.
Bagaimana cara mengetahuinya? Jika suara panggil walet berkualitas, maka walet akan datang menghampiri sumber suara tersebut.
Perlu menjadi perhatian, ada 2 cara walet menghampiri sumber suara tersebut yaitu pertama, jika walet dominan menyambar-nyambar twitter artinya suara yang Anda putar kemungkinan mengganggu. Seperti halnya jika Anda memutar suara cek lokasi, walet akan menghampiri dan berputar-putar yang menandakan ada hal yang tidak disukai.
Yang kedua adalah jika suara panggil diputar dan walet lebih dominan masuk ke gedung walet artinya suara yang Anda putar sudah termasuk bagus. Walaupun ada walet yang tetap menyambar sumber suara dari twitter yang dipasang di LMB (Lubang Masuk Burung).
Waktu yang tepat untuk test suara
walet adalah di pagi hari pada saat burung walet keluar dari sarangnya untuk mencari makan (sekitar jam 06:00 pagi). Kalau suara yang Anda putar berkualitas, maka walet akan berbalik arah dan menghampiri sumber suara tersebut.
Ketika burung walet menghampiri dan masuk dalam rumah walet dan keluar lagi jangan heran, karena salah satu karakter walet adalah sebelum menginap dalam suatu tempat akan melakukan riset, apakah ruangan yang dimasukinya tersebut aman untuk dihuni atau tidak.
Itulah sebabnya ruang putar di area LMB harus senyaman mungkin untuk walet. Mulai dari suhu, kelembaban, luas sampai suara inap atau tarik harus menjadi pemikat walet tersebut.
Dengan mempelajari pengalaman para petani walet, maka ada beberapa yang mensyaratkan minimal ukuran dari ruang putar adalah 2 x 2 m, 3 x 3 m atau 4 x 4 m. Intinya , para petani walet sepakat bahwa semakin luas ruang putar walet maka semakin baik.
Menurut pengetahuan kami, ukuran ruang putar ini sangat mempengaruhi perkembangan kloni walet dalam gedung. Perbandingan ruang putar 4 x 4 m lebih cepat perkembangannya daripada ruang putar yang berukuran 2 x 2 m.
Suara panggil walet harus memiliki karakter yang sama dengan suara inap/suara tarik. Jika suara panggil dan inap/tarik tidak seirama maka walet Anda akan lambat.
Banyak suara walet yang bertebaran di internet dengan gratis, namun apakah itu berkualitas atau tidak? Tentunya tergantung dari hasilnya
terimakasih atas kepercayaan nya yang sudah menggunakan
menggunakan audio kami.
Sekedar untuk diketahui
Sp yang kami bagikan ini
Bersumber dari penggalan penggalan suara yang di sukai oleh walet kami menggabungkannya menggunakan tool aplikasi wavepad dan di lanjutkan dengan aplikasi audacity dan di lakukan secara bertahap sampai benar benar di respon oleh koloni walet.
Untuk Memikat koloni walet datang berkunjung dan menetap di sebuah rumah walet bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah,suara panggilwalet yang kita pakai sangatlah menentukan,terutama ketika rumah walet kita baru di aktifkan...!
Carilah suara burung walet tiruan yang teratur serta memiliki kualitas suara yang jernih membuat suara Panggil walet ini dapat di jadikan Koleksi atau bahkan dapat di jadikan sebuah suara Panggil walet andalan di rumah walet anda.
Suara panggil walet tersebut sudah di uji kemampuannya dalam memikat walet berdatangan secara rutin setiap harinya.
Jika anda tertarik untuk mencobanya Bagaimana
walet terhadap rbw anda...!
Sekedar untuk diketahui kenapa di anjurkan ganti audio secara bertahap? Alasannya begini antara lain sebagai berikut :
1. Walet adalah salah satu jenis burung yang bisa merekam suara atau menghapal suara yang dia dengar setiap harinya. Ini bisa dibuktikan, jika anda amati dan dengar secara seksama, di sore hari saat walet hendak masuk gedung, atau berputar putar mengelilingi rumahnya, burung berbulu coklat gelap acapkali menirukan suara panggil yang sedang diputar. Begitu pula saat malam hari di dalam gedung, walet juga menirukan bunyi suara inap. Ini sebagai bukti bahwa walet juga memiliki kemampuan menyimpan dan menirukan suara yang selalu ia dengar. Jenis burung lain yang bisa menirukan suara dari luar, misalnya burung beo, jalak, dan jenis burung ocehan lainnya.
2. Karena walet memiliki kemampuan merekam suara dari luar itulah, maka walet juga bisa jenuh dan bosan dengan suara tersebut. Dengan mengganti suara yang baru, ini tentu akan direspon walet dengan gembira. Terbukti, jika kita mengganti suara panggil yang baru, banyak walet berkerumun berputar-putar bersahut sahutan. Oleh karena itu dengan mengganti dengan suara yang baru, cara ini dilakukan untuk memberikan refressing pada walet yang jenuh terhadap suara lama.
3. Dalam persaingan ‘perang suara’ yang makin ketat, kita haruslah memiliki stok ‘senjata” suara walet yang cukup handal. Kenapa? Ya agar kita menang dalam berebut walet supaya tidak kalah dengan gedung orang lain. Disini kualitas suara harus diperhatikan dengan cermat. Dengan aneka suara panggil yang diputar dibanyak gedung, ini juga mempercepat tingkat kebosanan walet terhadap suara itu sendiri. Namun jika suara panggil di gedung kita kualitasnya bagus, maka walet tidak cepat bosan. Meskipun demikian, secara berkala, pergantian suara harus tetap dilakukan.
4. Kepada teman saya sampaikan secara sederhana, mengapa pentingnya ganti suara baik panggil maupun suara inap, yaitu karena yang dipanggil masuk dalam gedung adalah kebanyakan walet usia muda. Walet muda lebih suka lagu-lagu baru. Maka kita harus memberikan suara yang selalu baru pula. Suara baru tak selalu ciptaan baru. Saya kadang memutar kembali suara lama. Bagi walet yang belum mendengar, itu tetap saja sebagai lagu baru juga.
Ini tak ubahnya seperti anak-anak muda yang suka pada lagu-lagu baru. Banyak lagu diciptakan musisi, segera laris manis di pasaran. Namun tidak lama kemudian, anak muda akan beralih ke lagu yang lain. Jika sekarang lagu ”alamat palsu’ nya Ayu Ting Ting lagi digemari, bulan depan anak muda sudah beralih ke lagu baru yang lain. Lagu, tergantung komposisi dan aransemen musisi yang menciptakannya. Ada lagu yang bagi telinga pendengar cepat membosankan, sebaliknya ada lagu yang selalu enak di dengar dalam waktu yang panjang.
Jadi agar walet tidak bosan dan selalu datang ke gedung kita, maka secara berkala gantilah dengan suara yang baru. Bisa pula diganti dengan suara lama yang telah diputar pada bulan-bulan sebelumnya. Tentu suara tersebut haruslah yang yang telah terbukti bagus, bukan suara walet yang jelek apalagi membahayakan bagi populasi walet itu sendiri. Insyaallah kita akan sukses ke depan...!
Cara agar Populasi Walet Meningkat dan Memperbanyak Koloni Walet
1. Tidak sedikit petani burung walet yang menginginkan cara agar populasi walet meningkat dengan cepat sehingga dapat memungkinkan agar gedung walet yang kita bangun cepat ramai karena ada banyak walet yang bersarang dan berkembang biak di rumah baru tersebut. Namun cara memperbanyak koloni walet dengan mudah dan tanpa menimbulkan resiko tentu menjadi pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab karena ada banyak kemungkinan yang menentukan keberhasilan suatu gedung walet atau rbw yang baru dibangun justru akan menemukan kegagalan meskipun kita sudah melakukan perencanaan yang panjang. Meskipun kita sudah tahu tips agar populasi walet bertambah banyak dalam waktu singkat namun belum tentu dapat menjadikan hal itu sebuah keberhasilan kalau tidak kita iringi dengan pemeliharaan rutin yang memadai.
Hal paling menyenangkan adalah ketika kita membangun rbw dengan perencanaan yang baik dan banyak perhitungan serta pertimbangan lalu kemudian mulai berjalan beberapa bulan dan ada tanda kedatangan burung walet, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah walet yang menginap maupun masuk kedalam bangunan baru kita. Hal ini menjadi semacam penyemangat tersendiri khususnya bagi para petani walet yang baru terjun dalam bisnis sarang walet, sehingga memberikan energi baru untuk terus meningkatkan kebaikan dan memantau perkembangan rbw dan bw yang baru datang kerumah baru tersebut.
Namun apa jadinya kalau ternyata banyak kawanan burung walet yang pindah ke gedung tetangga dan gagal bersarang di rbw kita? Atau jumlah koloni walet yang semakin berkurang dari waktu ke waktu dan bukannya bersarang namun mereka malah kabur ke tempat lain? Ada yang salah dengan rbw kita, atau ada hal yang kurang kita perhatikan?
Banyak penyebab dan permasalahan yang harus kita cari tahu satu demi satu kalau memang itu yang terjadi pada rbw kita, sudah tentu kita tidak ingin mengalami kerugian besar entah itu rugi waktu maupun tenaga untuk mengurusi semua hal yang berkaitan dengan bisnis walet namun ternyata hasilnya jauh dari harapan. Hal seperti ini yang sering menyebabkan pemilik gedung walet putus asa sebelum berhasil menikmati hasil jerih payah mereka dalam membangun dan mengelola rumah burung walet.
Untuk mempertahankan jumlah walet yang ada dalam gedung kita bahkan untuk meningkatkan populasinya, ada beberapa kiat yang harus kita jalankan. Dan beberapa pengetahuan yang wajib diketahui oleh peternak walet, sehingga tidak akan mengalami kegagalan yang sebenarnya masih dapat kita atasi kalau kita mau mencari tahu dan bertanya kepada yang sudah ahli dalam bidang tersebut.
Berikut beberapa tips meningkatkan populasi atau koloni walet yang menginap di gedung kita:
1. Bentuk bangunan dan perhitungan lokasi yang tepat untuk rbw
2. Menjaga rbw agar tidak didatangi hama, atau serangga yang akan mengganggu walet sehingga tidak mau bersarang
3. Memberikan pakan walet atau sarang imitasi kalau memang diperlukan
4. Membuat tata lokasi bagian dalam gedung walet sedemikian rupa sehingga membuat walet betah dan mau menginap
5. Menggunakan suara panggil, suara tarik maupun suara inap yang terbukti berhasil. Kalau memang masih gagal silakan melakukan eksperimen dan mengganti dengan suara walet yang baru
6. Menjaga suhu ruangan gedung walet tetap stabil seperti habitat asli mereka, suhu yang baik kisaran 25-28 derajat celcius. Suhu gedung yang terlalu panas dapat menyebabkan walet pindah ke gedung lain
7. Beberapa tips lain yang didapatkan sesuai pengalaman di lapangan
Selain beberapa poin diatas tentu masih banyak lagi kendala dan permasalahan yang kita jumpai secara langsung di lapangan, oleh sebab itu penting sekali untuk memantau perkembangan rbw kita, dan mencatat setiap ada permasalahan untuk kemudian dicarikan solusi yang tepat, dan mengantisipasi hal buruk di masa depan agar tidak terulang. Dengan begitu kita dapat meningkatkan kualitas rbw sehingga akan memberikan hasil maksimal seperti yang kita inginkan dan mendapatkan keuntungan seperti yang direncanakan, pada akhirnya kita akan menikmati hasil dari pekerjaan kita...!
Apakah anda juga beranggapan gedung walet harus gelap? Jika iya, berarti anda salah satu dari ratusan orang yang terjebak pada pemahaman yang salah.
Pada gedung walet yang baru operasional, pengaturan tata ruang sebaiknya menyisakan cahaya, sehingga ruang tersebut menjadi remang, tidak gelap apalagi gelap gulita.
Ingat, bahwa dalam proses pemancingan pada gedung baru, hampir 90% walet yang masuk gedung adalah walet usia muda. Walet muda yang sedang beradaptasi ke dalam gedung akan berani eksplore semua ruang jika ada cahaya didalamnya. Agar mata walet muda itu bisa melihat dan menjelajah ke semua nesting room, maka harus ada bantuan cahaya.
Ruang yang gelap justru membuat walet ragu ragu masuk gedung bahkan takut. Takut jangan jangan ada predator tikus yang membahayakan fisiknya.
Jangankan burung walet, kita saja jika masuk ke sebuah tempat baru dan asing, perasaan kitapun ragu ragu bahkan bulu kuduk merinding. Apalagi untuk disuruh masuk ke ruang dan kamar yang gelap, harus pikir tujuh kali. Jangan jangan ada sesuatu yang membahayakan diri kita.
Demikian juga walet yang pertama kali masuk ke sebuah gedung baru, sebuah gedung asing, sebuah gedung yang belum pernah dia masuki, ada perasaan was-was dan takut. Oleh karena itu, nesting room jangan gelap sebab akan menghambat proses adaptasi.
Pada awal operasional gedung baru, saya selalu mengatur tata ruang se-simpel mungkin. Cahaya ruangan saya atur remang remang. Teknik sekat tidak semua ruang saya sekat full. Hanya sebagian saja yang saya sekat, dan lubang masuk antar ruang bukan jendela melainkan pintu.
Jika ada walet suka tempat gelap, silahkan turun ke lantai dasar yang relatif minim cahaya. Saya memberikan pilihan bagi walet dengan mengatur degradasi cahaya di setiap lantai gedung itu. Ini memberi pilihan yang rasional bagi walet untuk memilih.
Bahkan jika gedung itu sama sekali tidak mungkin ada cahaya masuk dari lubang ventilasi ( misalnya gedung walet tersebut terjepit diantara dua gedung), maka saya harus memberi cahaya buatan yaitu pakai lampu ( listrik) di posis.
Seperti kita pahami, hampir 90 % burung walet yang masuk ke gedung baru adalah burung yang usianya masih muda. Yang 10 % adalah burung dewasa yang sudah bersarang di sebuah gedung, namun karena suatu hal kemudian pindah ke gedung baru. Sisanya adalah burung walet tua yang terusir dari koloninya karena sudah tidak produktif lagi.
Burung walet yang masuk ke gedung baru, kadang usianya tidak sama. Maksud saya ada yang baru usia 2 bulan ada yang sudah hampir masuk masa kawin pada usia 6 bulan. Namun ada kalanya burung walet yang masuk ke sebuah gedung baru usianya rata rata masih sangat muda yaitu 2 bulan. Masa yang belum saatnya produksi.
Jika yang berhasil terpancing masuk ke gedung baru ini walet yang masih sangat muda, maka untuk bersarang perlu memakan waktu sekitar 4 bulan lagi. Sebab burung walet bikin sarang sarang jika sudah mulai masuk masa kawin. Kalau masih belum waktunya kawin, maka burung walet muda itu sekedar menginap saja sambil menunggu usianya masuk fase produksi.
Maka tidak aneh, jika sebuah gedung sudah ada puluhan burung walet yang menginap, namun ditunggu hingga 3 bulan belum satupun yang bikin sarang. Itu karena memang usia burung masih muda, belum bikin sarang karena belum kawin.
Burung walet akan bikin sarang jika sudah mulai kawin dan siap bertelur. Kelenjar glandula yang ada ditenggorokan walet mulai siap memproduksi liur( saliva) untuk bikin sarang. Dibutuhkan waktu sekitar dua bulan bagi burung walet untuk menyelesaikan sarangnya. Bahkan pada musim kemarau, walet muda perlu waktu lebih lama untuk membikin sarangnya...!
Sekedar tips
Agar Populasi Walet Bertambah– Ada beberapa petani walet yang merasa pertumbuhan atau populasi walet dalam gedungnya tidak kunjung meningkat. Sudah berjalan beberapa tahun, tapi jumlah panen sarang waletnya masih sama saja dari tahun ke tahun.
Jika sudah terjadi demikian, artinya ada masalah yang terjadi di dalam gedung walet tanpa disadari. Poin pentingnya adalah anakan walet yang berhasil menetas dan terbang dari gedung si pemilik, tidak kembali ke gedung asalnya.
Akhirnya, perkembangan walet tak kunjung meningkat. Walet yang menginap dan membuat sarang serta mengeram adalah walet berumur. Jika hal ini terus menerus terjadi, maka pada titik tertentu, gedung akan sepi dan akhirnya kosong.
Sebetulnya, jika semua kriteria memenuhi syarat dalam budidaya walet, maka seharusnya perkembangan walet tidak mengalami masalah. Itulah sebabnya, para petani walet berpengalaman tidak pernah bermain-main soal kriteria suhu, desain tata ruang atau masalah hama dan predator.
Jadi, hal seperti apa yang perlu dilakukan agar populasi walet bertambah? Simak ulasan berikut :
Penuhi Desain Standar dari Tata Ruang yang Sudah Terbukti
Desain tata ruang ini sebetulnya erat sekali kaitannya dengan kenyamanan burung walet dalam sebuah gedung. Baik dalam hal gangguan hama/predator, membangun sarang, mengeram dan menginap serta membentuk suatu kloni.
Gedung harus memiliki suhu ideal. Permudah walet dalam menyusuri tiap jengkal ruangan dalam gedung walet Anda namun tetap merasa aman.
Jika terdapat sesuatu yang perlu dibenahi, maka lakukan secara bertahap. Misalnya, sekat ruangan perlu ditambah, maka lakukan penambahan sekat per 1 meter dalam 1 kali perubahan (1 meter/minggu).
Begitupun jika void (lubang terjun) ingin diperbesar untuk mempermudah walet khususnya walet muda menyusuri tiap lantai. Lakukan perubahan per 1 papan (20 cm) tiap minggunya sampai mencapai ukuran ideal menurut Anda.
Perbaiki Faktor-faktor Pendukung dari Gedung Agar Populasi Walet Bertambah
Apa saja faktor pendukung dari gedung walet yang harus diperbaiki agar populasi walet bertambah?
Pertama yang akan kita bahas adalah hama gedung walet. Anda harus memperhatikan hama yang membuat walet tidak betah. Membuat walet muda takut untuk melanjutkan kehidupannya di gedung tempat mereka menetas.
Lakukan pengontorlan gedung setiap minggu, setiap 2 minggu atau setiap bulan. Untuk pengontrolan ini, lakukan dipagi sampai siang hari saja dan harap perhatikan cuaca sekitar. Jika cuaca mendung, apalagi sedang hujan, jangan sekali-kali masuk gedung.
Jika musim ngeram, kurangi frekuensi pengontorlan dalam gedung. Bisa dilakukan 2 kali dalam satu bulan saja.
Lakukan penyemprotan hama secara rutin, jangan abaikan hal ini!
Hal kedua adalah sirip sebagai wadah walet untuk menginap, membuat sarang dan berkembang biak. Jika gedung walet Anda mengalami penurunan populasi (populasi walet tidak kunjung meningkat), maka kemungkinan masalahnya terdapat pada papan sirip ini.
Seperti yang telah dibahas di atas, walet muda tidak kembali dalam kloninya karena terdapat ketidaknyamanan dalam beberapa kondisi dalam gedung. Ketidaknyamanan ini bisa saja terjadi pada sirip gedung walet, apakah berjamur atau mungkin susahnya walet muda mencengkram papan sirip.
Jika Anda mendeteksi permasalahan seperti yang kami maksud, maka untuk mengatasi hal tersebut, lakukan penambahan properti pada sirip. Bisa menggunakan besek, potongan styrofoam atau jenis material lainnya. Soal masalah jamur, harus segera diatasi.
Selain itu, salah satu ketidaknyamanan walet muda mengenai sirip ini adalah kurangnya sekat sirip (sirip kotak-kotak). Seperti yang Anda ketahui, walet muda pertama kali menginap dan membuat sarangnya cenderung lebih memilih daerah pojok (sudut sirip) karena lebih aman dari gangguan hama/predator.
Jika merasa permasalahan kloni walet Anda tidak kunjung bertambah karena kurangnya sekat sirip, maka lakukan penambahan sekat sirip yang mudah dilepas. Sekat sirip bisa dilakukan dengan jarak antara 80 cm hingga 100 cm.
Menyediakan media penghasil serangga
Hal ketiga adalah menyediakan media penghasil serangga sebagai pakan walet. Mengenai masalah ini, terdapat pertentangan dikalangan pembudidaya walet.
Satu pihak mengklaim, adanya pakan tambahan yang disediakan dalam gedung membuat perkembangan walet lebih cepat. Bukti nyata terjadinya perbaikan perkembangan kloni walet menurut yang sudah pernah mengaplikasikannya adalah meningkatnya jumlah produksi sarang.
Sementara pihak lain yang mengklaim bahwa menyediakan pakan tambahan dalam gedung itu sia-sia. Menurutnya, karakter burung walet adalah mencari makan di alam bebas. Di alam, walet bebas bermanuver untuk mengejar dan melahap pakan yang beterbangan.
Jika diaplikasikan dalam gedung, manuver walet untuk menyantap makanannya terbatas. Bukti bahwa walet tidak membutuhkan makanan dalam gedung adalah rutinitas walet yang setiap harinya pergi meninggalkan gedung untuk mencari makan dan kembali sore hari menjelang gelap.
Selain itu, petani walet yang mengklaim tidak perlunya pakan tambahan dalam gedung ini karena belum pernah melihat video atau rekaman burung walet yang menyambar binatang yang bersumber dari media penghasil serangga tersebut (sampai artikel ini terbit).
Jadi, tergantung Anda pemiliki RBW. Apakah Anda termasuk kontra atau pro dalam mengaplikasikan pakan tambahan walet dalam gedung.
Periksa twitter secara berkala
Hal ke empat adalah twitter. Jika gedung Anda sudah berumur, maka sebaiknya perhatikan twitter yang digunakan, baik twitter panggil maupun twitter inap. Bisa saja twitter yang digunakan sudah mengalami penurunan kualitas, sehingga suara yang dihasilkan tidak maksimal.
Pengalaman salah seorang pembudidaya walet mengenai twitter panggil ini pernah kami dengar. Suara yang diputar tidak mendapat respon yang baik seperti sebelumnya. Gonta-ganti Suara Panggil pun telah dilakukannya, namun hasilnya tetap nihil. Setelah mengganti twitter panggilnya, burung walet kembali merespon (SP yang digunakan tetap sama).
Lakukan pergantian twitter secara bertahap pada twitter inap untuk melihat respon walet yang ada di dalam gedung. Kalau memang masalah terdapat di twitter inap, maka pastinya terjadi perubahan positif.
"Semoga Bermanfaat"
Cara Mengetahui Karakter Suara Panggil Walet yang Bagus - Dalam dunia walet banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari tata ruang, suhu dan kelembaban sampai dengan jenis suara panggil walet termasuk suara inap. Dengan berpatokan pada pengalaman para master dalam bidang perwaletan, maka ditemukanlah beberapa teknik dasar dalam membangun gedung walet.
Pada intinya, ilmu yang diterapkan oleh para petani walet hampir semua adalah pengalaman dan berawal dari coba-coba yang tentunya dengan penuh perhitungan.
Nah, bagi Anda yang baru terjun dalam dunia walet atau ingin terjun dalam bisnis tersebut, harus banyak membaca dan bertanya agar kesalahan yang Anda lakukan kedepannya bisa diminimalisir.
Bagaimana cara mengetahuinya? Jika suara panggil walet berkualitas, maka walet akan datang menghampiri sumber suara tersebut.
Perlu menjadi perhatian, ada 2 cara walet menghampiri sumber suara tersebut yaitu pertama, jika walet dominan menyambar-nyambar twitter artinya suara yang Anda putar kemungkinan mengganggu. Seperti halnya jika Anda memutar suara cek lokasi, walet akan menghampiri dan berputar-putar yang menandakan ada hal yang tidak disukai.
Yang kedua adalah jika suara panggil diputar dan walet lebih dominan masuk ke gedung walet artinya suara yang Anda putar sudah termasuk bagus. Walaupun ada walet yang tetap menyambar sumber suara dari twitter yang dipasang di LMB (Lubang Masuk Burung).
Waktu yang tepat untuk test suara
walet adalah di pagi hari pada saat burung walet keluar dari sarangnya untuk mencari makan (sekitar jam 06:00 pagi). Kalau suara yang Anda putar berkualitas, maka walet akan berbalik arah dan menghampiri sumber suara tersebut.
Ketika burung walet menghampiri dan masuk dalam rumah walet dan keluar lagi jangan heran, karena salah satu karakter walet adalah sebelum menginap dalam suatu tempat akan melakukan riset, apakah ruangan yang dimasukinya tersebut aman untuk dihuni atau tidak.
Itulah sebabnya ruang putar di area LMB harus senyaman mungkin untuk walet. Mulai dari suhu, kelembaban, luas sampai suara inap atau tarik harus menjadi pemikat walet tersebut.
Dengan mempelajari pengalaman para petani walet, maka ada beberapa yang mensyaratkan minimal ukuran dari ruang putar adalah 2 x 2 m, 3 x 3 m atau 4 x 4 m. Intinya , para petani walet sepakat bahwa semakin luas ruang putar walet maka semakin baik.
Menurut pengetahuan kami, ukuran ruang putar ini sangat mempengaruhi perkembangan kloni walet dalam gedung. Perbandingan ruang putar 4 x 4 m lebih cepat perkembangannya daripada ruang putar yang berukuran 2 x 2 m.
Suara panggil walet harus memiliki karakter yang sama dengan suara inap/suara tarik. Jika suara panggil dan inap/tarik tidak seirama maka walet Anda akan lambat.
Banyak suara walet yang bertebaran di internet dengan gratis, namun apakah itu berkualitas atau tidak? Tentunya tergantung dari hasilnya
terimakasih atas kepercayaan nya yang sudah menggunakan
menggunakan audio kami.
Sekedar untuk diketahui
Sp yang kami bagikan ini
Bersumber dari penggalan penggalan suara yang di sukai oleh walet kami menggabungkannya menggunakan tool aplikasi wavepad dan di lanjutkan dengan aplikasi audacity dan di lakukan secara bertahap sampai benar benar di respon oleh koloni walet.
Untuk Memikat koloni walet datang berkunjung dan menetap di sebuah rumah walet bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah,suara panggilwalet yang kita pakai sangatlah menentukan,terutama ketika rumah walet kita baru di aktifkan...!
Carilah suara burung walet tiruan yang teratur serta memiliki kualitas suara yang jernih membuat suara Panggil walet ini dapat di jadikan Koleksi atau bahkan dapat di jadikan sebuah suara Panggil walet andalan di rumah walet anda.
Suara panggil walet tersebut sudah di uji kemampuannya dalam memikat walet berdatangan secara rutin setiap harinya.
Jika anda tertarik untuk mencobanya Bagaimana
walet terhadap rbw anda...!
Sekedar untuk diketahui kenapa di anjurkan ganti audio secara bertahap? Alasannya begini antara lain sebagai berikut :
1. Walet adalah salah satu jenis burung yang bisa merekam suara atau menghapal suara yang dia dengar setiap harinya. Ini bisa dibuktikan, jika anda amati dan dengar secara seksama, di sore hari saat walet hendak masuk gedung, atau berputar putar mengelilingi rumahnya, burung berbulu coklat gelap acapkali menirukan suara panggil yang sedang diputar. Begitu pula saat malam hari di dalam gedung, walet juga menirukan bunyi suara inap. Ini sebagai bukti bahwa walet juga memiliki kemampuan menyimpan dan menirukan suara yang selalu ia dengar. Jenis burung lain yang bisa menirukan suara dari luar, misalnya burung beo, jalak, dan jenis burung ocehan lainnya.
2. Karena walet memiliki kemampuan merekam suara dari luar itulah, maka walet juga bisa jenuh dan bosan dengan suara tersebut. Dengan mengganti suara yang baru, ini tentu akan direspon walet dengan gembira. Terbukti, jika kita mengganti suara panggil yang baru, banyak walet berkerumun berputar-putar bersahut sahutan. Oleh karena itu dengan mengganti dengan suara yang baru, cara ini dilakukan untuk memberikan refressing pada walet yang jenuh terhadap suara lama.
3. Dalam persaingan ‘perang suara’ yang makin ketat, kita haruslah memiliki stok ‘senjata” suara walet yang cukup handal. Kenapa? Ya agar kita menang dalam berebut walet supaya tidak kalah dengan gedung orang lain. Disini kualitas suara harus diperhatikan dengan cermat. Dengan aneka suara panggil yang diputar dibanyak gedung, ini juga mempercepat tingkat kebosanan walet terhadap suara itu sendiri. Namun jika suara panggil di gedung kita kualitasnya bagus, maka walet tidak cepat bosan. Meskipun demikian, secara berkala, pergantian suara harus tetap dilakukan.
4. Kepada teman saya sampaikan secara sederhana, mengapa pentingnya ganti suara baik panggil maupun suara inap, yaitu karena yang dipanggil masuk dalam gedung adalah kebanyakan walet usia muda. Walet muda lebih suka lagu-lagu baru. Maka kita harus memberikan suara yang selalu baru pula. Suara baru tak selalu ciptaan baru. Saya kadang memutar kembali suara lama. Bagi walet yang belum mendengar, itu tetap saja sebagai lagu baru juga.
Ini tak ubahnya seperti anak-anak muda yang suka pada lagu-lagu baru. Banyak lagu diciptakan musisi, segera laris manis di pasaran. Namun tidak lama kemudian, anak muda akan beralih ke lagu yang lain. Jika sekarang lagu ”alamat palsu’ nya Ayu Ting Ting lagi digemari, bulan depan anak muda sudah beralih ke lagu baru yang lain. Lagu, tergantung komposisi dan aransemen musisi yang menciptakannya. Ada lagu yang bagi telinga pendengar cepat membosankan, sebaliknya ada lagu yang selalu enak di dengar dalam waktu yang panjang.
Jadi agar walet tidak bosan dan selalu datang ke gedung kita, maka secara berkala gantilah dengan suara yang baru. Bisa pula diganti dengan suara lama yang telah diputar pada bulan-bulan sebelumnya. Tentu suara tersebut haruslah yang yang telah terbukti bagus, bukan suara walet yang jelek apalagi membahayakan bagi populasi walet itu sendiri. Insyaallah kita akan sukses ke depan...!
Cara agar Populasi Walet Meningkat dan Memperbanyak Koloni Walet
1. Tidak sedikit petani burung walet yang menginginkan cara agar populasi walet meningkat dengan cepat sehingga dapat memungkinkan agar gedung walet yang kita bangun cepat ramai karena ada banyak walet yang bersarang dan berkembang biak di rumah baru tersebut. Namun cara memperbanyak koloni walet dengan mudah dan tanpa menimbulkan resiko tentu menjadi pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab karena ada banyak kemungkinan yang menentukan keberhasilan suatu gedung walet atau rbw yang baru dibangun justru akan menemukan kegagalan meskipun kita sudah melakukan perencanaan yang panjang. Meskipun kita sudah tahu tips agar populasi walet bertambah banyak dalam waktu singkat namun belum tentu dapat menjadikan hal itu sebuah keberhasilan kalau tidak kita iringi dengan pemeliharaan rutin yang memadai.
Hal paling menyenangkan adalah ketika kita membangun rbw dengan perencanaan yang baik dan banyak perhitungan serta pertimbangan lalu kemudian mulai berjalan beberapa bulan dan ada tanda kedatangan burung walet, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah walet yang menginap maupun masuk kedalam bangunan baru kita. Hal ini menjadi semacam penyemangat tersendiri khususnya bagi para petani walet yang baru terjun dalam bisnis sarang walet, sehingga memberikan energi baru untuk terus meningkatkan kebaikan dan memantau perkembangan rbw dan bw yang baru datang kerumah baru tersebut.
Namun apa jadinya kalau ternyata banyak kawanan burung walet yang pindah ke gedung tetangga dan gagal bersarang di rbw kita? Atau jumlah koloni walet yang semakin berkurang dari waktu ke waktu dan bukannya bersarang namun mereka malah kabur ke tempat lain? Ada yang salah dengan rbw kita, atau ada hal yang kurang kita perhatikan?
Banyak penyebab dan permasalahan yang harus kita cari tahu satu demi satu kalau memang itu yang terjadi pada rbw kita, sudah tentu kita tidak ingin mengalami kerugian besar entah itu rugi waktu maupun tenaga untuk mengurusi semua hal yang berkaitan dengan bisnis walet namun ternyata hasilnya jauh dari harapan. Hal seperti ini yang sering menyebabkan pemilik gedung walet putus asa sebelum berhasil menikmati hasil jerih payah mereka dalam membangun dan mengelola rumah burung walet.
Untuk mempertahankan jumlah walet yang ada dalam gedung kita bahkan untuk meningkatkan populasinya, ada beberapa kiat yang harus kita jalankan. Dan beberapa pengetahuan yang wajib diketahui oleh peternak walet, sehingga tidak akan mengalami kegagalan yang sebenarnya masih dapat kita atasi kalau kita mau mencari tahu dan bertanya kepada yang sudah ahli dalam bidang tersebut.
Berikut beberapa tips meningkatkan populasi atau koloni walet yang menginap di gedung kita:
1. Bentuk bangunan dan perhitungan lokasi yang tepat untuk rbw
2. Menjaga rbw agar tidak didatangi hama, atau serangga yang akan mengganggu walet sehingga tidak mau bersarang
3. Memberikan pakan walet atau sarang imitasi kalau memang diperlukan
4. Membuat tata lokasi bagian dalam gedung walet sedemikian rupa sehingga membuat walet betah dan mau menginap
5. Menggunakan suara panggil, suara tarik maupun suara inap yang terbukti berhasil. Kalau memang masih gagal silakan melakukan eksperimen dan mengganti dengan suara walet yang baru
6. Menjaga suhu ruangan gedung walet tetap stabil seperti habitat asli mereka, suhu yang baik kisaran 25-28 derajat celcius. Suhu gedung yang terlalu panas dapat menyebabkan walet pindah ke gedung lain
7. Beberapa tips lain yang didapatkan sesuai pengalaman di lapangan
Selain beberapa poin diatas tentu masih banyak lagi kendala dan permasalahan yang kita jumpai secara langsung di lapangan, oleh sebab itu penting sekali untuk memantau perkembangan rbw kita, dan mencatat setiap ada permasalahan untuk kemudian dicarikan solusi yang tepat, dan mengantisipasi hal buruk di masa depan agar tidak terulang. Dengan begitu kita dapat meningkatkan kualitas rbw sehingga akan memberikan hasil maksimal seperti yang kita inginkan dan mendapatkan keuntungan seperti yang direncanakan, pada akhirnya kita akan menikmati hasil dari pekerjaan kita...!
Apakah anda juga beranggapan gedung walet harus gelap? Jika iya, berarti anda salah satu dari ratusan orang yang terjebak pada pemahaman yang salah.
Pada gedung walet yang baru operasional, pengaturan tata ruang sebaiknya menyisakan cahaya, sehingga ruang tersebut menjadi remang, tidak gelap apalagi gelap gulita.
Ingat, bahwa dalam proses pemancingan pada gedung baru, hampir 90% walet yang masuk gedung adalah walet usia muda. Walet muda yang sedang beradaptasi ke dalam gedung akan berani eksplore semua ruang jika ada cahaya didalamnya. Agar mata walet muda itu bisa melihat dan menjelajah ke semua nesting room, maka harus ada bantuan cahaya.
Ruang yang gelap justru membuat walet ragu ragu masuk gedung bahkan takut. Takut jangan jangan ada predator tikus yang membahayakan fisiknya.
Jangankan burung walet, kita saja jika masuk ke sebuah tempat baru dan asing, perasaan kitapun ragu ragu bahkan bulu kuduk merinding. Apalagi untuk disuruh masuk ke ruang dan kamar yang gelap, harus pikir tujuh kali. Jangan jangan ada sesuatu yang membahayakan diri kita.
Demikian juga walet yang pertama kali masuk ke sebuah gedung baru, sebuah gedung asing, sebuah gedung yang belum pernah dia masuki, ada perasaan was-was dan takut. Oleh karena itu, nesting room jangan gelap sebab akan menghambat proses adaptasi.
Pada awal operasional gedung baru, saya selalu mengatur tata ruang se-simpel mungkin. Cahaya ruangan saya atur remang remang. Teknik sekat tidak semua ruang saya sekat full. Hanya sebagian saja yang saya sekat, dan lubang masuk antar ruang bukan jendela melainkan pintu.
Jika ada walet suka tempat gelap, silahkan turun ke lantai dasar yang relatif minim cahaya. Saya memberikan pilihan bagi walet dengan mengatur degradasi cahaya di setiap lantai gedung itu. Ini memberi pilihan yang rasional bagi walet untuk memilih.
Bahkan jika gedung itu sama sekali tidak mungkin ada cahaya masuk dari lubang ventilasi ( misalnya gedung walet tersebut terjepit diantara dua gedung), maka saya harus memberi cahaya buatan yaitu pakai lampu ( listrik) di posisi tertentu, agar ruang dalam gedung itu menjadi remang.
Gedung walet yang gelap akan menghambat proses adaptasi. Hanya walet yang punya mental berani saja yang akan masuk dan bersarang di dalam gedung tersebut. Jumlah walet yang bermental berani ini tidaklah banyak. Maka wajar jika dalam 1 tahun pertama, jumlah walet yang bersarang tidak seberapa banyak.
Kesimpulannya, gedung walet jangan gelap. Berikan semburat cahaya di nesting room, agar walet berani menjelajah ke semua ruangan dalam proses adaptasi. Silahkan atur juga tata ruang yang simpel dengan tujuan agar walet mudah mengingat/ menghapal jalur keluar masuk ruangan...!
Cara agar suhu dalam gedung walet tidak terlalu tinggi. Saran saya sederhana, sebagai berikut :
1. Pada dinding luar, di beri cat warna putih. Seperti kita tahu, warna putih akan menolak panas matahari. Jika gedung tak di cat, maka warnanya gelap, yaitu warna semen. Tentu warna yang gelap akan menyerap panas matahari, sehingga panas tersebut akan menembus ke bagian dalam, yang menyebabkan suhu di dalam gedung ikut tinggi. Selain warna putih, bisa dipilih warna kuning atau coklat muda.
Untuk membuktikan apakah cat warna putih tersebut memang terbukti menolak panas matahari, silahkan melakukan uji coba, dengan cara memberi cat sebagian saja pada dinding dengan warna putih. Dinding lain dibiarkan tanpa cat. Kemudian pada siang hari, tempelkan telapak tangan kanan anda pada bagian yang telah di cat. Dan telapak tangan kiri, pada bagian yang tanpa cat. Apa yang anda rasakan? Pasti anda akan menjawab, pada telapak tangan kanan tidak merasakan panas, dan telapak kiri akan merasakan panas.
Kemudian, masuklah ke dalam gedung. Lakukan hal yang sama. Maka, jawabnya juga sama. Pada bagian dinding yang di cat putih, panasnya tidak menembus ke dalam, sehingga telapak tangan kanan anda tidak merasakan panas, sementara pada bagian yang tak bercat, panas matahari akan menembus sampai ke dinding dalam, sehingga telapak tangan kiri anda akan merasakan panas juga.
2. Pada dinding bagian dalam, dilapis dengan sterofoam, yaitu gabus lembaran dengan tebal sekitar 2 cm. Gabus putih selebar triplek ini di jual di toko bahan bangunan. Fungsi dari gabus ini untuk melindungi panas dari luar. Biarpun dinding luar sudah di cat putih, namun, lama ke lamaan, cat tersebut akan luntur memudar seiring berjalannya waktu. Maka, karena cat tersebut memudar, panas matahari akan pelan-pelan menembus ke dalam dinding gedung dan akan menimbulkan suhu panas. Sebagai antisipasi, pasanglah sterofoam. Gabus ini akan menghalang panas dari luar. Sehingga suhu dalam gedung tetap tidak terpengaruh oleh panas luar.
Jika anda membongkar termos, maka di dalamnya akan anda temukan gabus yang melindungi tabung kaca. Gabus digunakan sebagai teknik agar air panas di dalam termos tetap panas. Jika anda membongkar kulkas/ lemari es, maka anda akan mendapati juga gabus. Gabus digunakan agar kondisi suhu dingin dalam kulkas itu tetap terjaga stabil. Pada gedung walet, sterofoam juga digunakan di bawah atap seng, agar panas matahari tidak menembus ke dak lantai atas. Semakin tebal gabus yang digunakan, tentu semakin bagus.
Teknik pemakaian sterofoam untuk gedung walet, sudah banyak dilakukan orang. Member saya di beberapa tempat, selalu melapis dinding dalamnya dengan gabus putih ini. Gedung walet saya yang beratap asbes, pada dak atasnya, saya hampar sterofoam setebal 5 cm, agar suhu lantai atas tetap sejuk.
3. Agar suhu di dalam gedung walet sejuk, bisadipakai kipas angin dan ember berisi air. Yaitu kipas angin dihadapkan pada permukaan air di ember. Saat kipas berputar, angin menerpa permukaan air. Angin yang bergerak akan mengandung uap air. Ini akan memberikan hawa sejuk dalam gedung. Cara ini dilakukan untuk gedung yang lantainya menggunakan papan. Angin yang mengandung air, tidak sampai membuat lantai papan itu basah. Jadi lantai papan tetap kering, tetap aman.
Lain halnya jika pakai mesin pengkabut. Butiran air yang dihasilkan oleh mesin kabut itu, akan menggenang di lantai. Jadi jika dak lantai terbuat dari papan, relative sangat beresiko karena bisa basah, dan bisa merembes ke papan sirip di bawahnya. Namun jika lantai dari dak cor, pemakaian mesin kabut, tentu lebih bagus dibanding pemakaian kipas angin. Pemakaian kipas angin di dalam gedung walet, terbukti selama ini memberi alternative sederhana untuk menurunkan suhu ruang yang gerah. Dan yang lebih penting juga, keberadaan kipas angin itu terbukti, tidak mengganggu, atau tidak membuat walet takut
CARA MENGATUR VOLUME SUARA PANGGIL.
Banyak teman teman yang menanyakan bagaiman cara mengatur volume suara panggil , tarik dan inap mana yang harus di kecilkan dan mana yg harus di besarkan dan apakah ruang inap harus pakai suara inap yg ada suara piyik supaya walet mau nginap ?
Sebelumnya saya ingin memberitahukan bahwa kalau saya bukan konsultan walet dan tapi di sini saya akan memberikan jawaban dan sharing gratis sesuai ilmu dan pengalaman saya sendiri jika ada yg salah bs dikoleksi oleh para pakar ya...
Jawaban saya:
Suara pangil luar lebih besar dari suara tarik dan suara inap cukup kecil saja menurut pantauan saya karna walet juga butuh komunikasi antara yg satu dgn lainnya .
jika volume suara tweeter terlalu keras maka akan sulit terbentuknya kelompok atau koloni walet dan bahkan kelompok atau koloni yg awalnya mgkn mulai terbentuk bs jadi bubar.
Suara inap yang besar membuat burung walet yang masuk kedalam gedung susah berkomunikasi dengan burung lain.hal ini disebabkan suara yang keluar dari speaker terlalu nyaring.
kesalahan di sinilah walet tidak bisa berkomukasi atau bermain dengan walet lain akhirnya sulit terbentuk walet berkelompok/berkoloni .
saran dari saya adalah kecilkan suaranya dan berilah kesempatan kepada walet untuk berjalin komunikasi antar satu sama lain dan bermain ataupun mencari pasangan dengan suara yg dikeluarkan oleh walet itu sendiri agar chemistry antar pasangan terbentuk.
Bahkan ada pemilik gedung yang sudah lama gedung nya di huni burung walet,baik suara panggil maupun suara inap sudah di off kan.
Apakah mesti pakai suara inap yg ada suara piyik supaya walet mau menetap ?
Sebenarnya gak perlu..cukup suara pangil saja kok justru lbh bagus kalau buat Rbw baru nyatanya suara pangil bs membuat walet betah hingap di tweeter terus dan suara piyik tdk memiliki daya tarik yg begitu kuat .
karena walet tertarik masuk ke rbw mendengar respond dari Suara panggil di lubang masuk tersebut dan jika masuk ke ruang inap suara jadi lain dan walet tdk tertarik maka walet akan keluar lagi.
jd saran saya kalau mau pakai suara inap boleh saja tapi lbh bagus nunggu sdh bbrp walet yg menetap lama atau sdh membuat sarang dan wajib pasang lah sktr 2 tweeter tarik aja yg suaranya Panggil di sudut2 dinding belakang kiri kanan ruang inap sktr 35cm dari bawah sirip supaya bs menarik walet tetap terdengar suara yg di respond tersebut dan tetap berada di dalam ruang inap...!YANG PUNYA RBW GAK USAH BINGUNG KLU MAU CARI SUARA PANGGIL WALET ATAU INAP WALET
Hanya Buat Anda
Yang Minat Dan Serius
Serta Percaya Mau Menggunakan File Audio Audio Dari Kami Silahkan Inbok WA :
082349034156
Cukup Kirimkan Pulsa Rp100.000 ke:
082349034156
Atau Bisa Juga Lewat Rek BNI
Buat Biaya Pengganti Pengiriman Semua File Audio Audio nya Biar Jadi Berkah...!
Akan Kami Kirimkan Semuanya
sp/st/si buat keperluan rbw didaerah anda...!
Sekedar Untuk Diketahui
Seperti kita pahami, hampir 90 % burung walet yang masuk ke gedung baru adalah burung yang usianya masih muda. Yang 10 % adalah burung dewasa yang sudah bersarang di sebuah gedung, namun karena suatu hal kemudian pindah ke gedung baru. Sisanya adalah burung walet tua yang terusir dari koloninya karena sudah tidak produktif lagi.
Burung walet yang masuk ke gedung baru, kadang usianya tidak sama. Maksud saya ada yang baru usia 2 bulan ada yang sudah hampir masuk masa kawin pada usia 6 bulan. Namun ada kalanya burung walet yang masuk ke sebuah gedung baru usianya rata rata masih sangat muda yaitu 2 bulan. Masa yang belum saatnya produksi.
Jika yang berhasil terpancing masuk ke gedung baru ini walet yang masih sangat muda, maka untuk bersarang perlu memakan waktu sekitar 4 bulan lagi. Sebab burung walet bikin sarang sarang jika sudah mulai masuk masa kawin. Kalau masih belum waktunya kawin, maka burung walet muda itu sekedar menginap saja sambil menunggu usianya masuk fase produksi.
Maka tidak aneh, jika sebuah gedung sudah ada puluhan burung walet yang menginap, namun ditunggu hingga 3 bulan belum satupun yang bikin sarang. Itu karena memang usia burung masih muda, belum bikin sarang karena belum kawin.
Burung walet akan bikin sarang jika sudah mulai kawin dan siap bertelur. Kelenjar glandula yang ada ditenggorokan walet mulai siap memproduksi liur( saliva) untuk bikin sarang. Dibutuhkan waktu sekitar dua bulan bagi burung walet untuk menyelesaikan sarangnya. Bahkan pada musim kemarau, walet muda perlu waktu lebih lama untuk membikin sarangnya...!
Sekedar tips
Agar Populasi Walet Bertambah– Ada beberapa petani walet yang merasa pertumbuhan atau populasi walet dalam gedungnya tidak kunjung meningkat. Sudah berjalan beberapa tahun, tapi jumlah panen sarang waletnya masih sama saja dari tahun ke tahun.
Jika sudah terjadi demikian, artinya ada masalah yang terjadi di dalam gedung walet tanpa disadari. Poin pentingnya adalah anakan walet yang berhasil menetas dan terbang dari gedung si pemilik, tidak kembali ke gedung asalnya.
Akhirnya, perkembangan walet tak kunjung meningkat. Walet yang menginap dan membuat sarang serta mengeram adalah walet berumur. Jika hal ini terus menerus terjadi, maka pada titik tertentu, gedung akan sepi dan akhirnya kosong.
Sebetulnya, jika semua kriteria memenuhi syarat dalam budidaya walet, maka seharusnya perkembangan walet tidak mengalami masalah. Itulah sebabnya, para petani walet berpengalaman tidak pernah bermain-main soal kriteria suhu, desain tata ruang atau masalah hama dan predator.
Jadi, hal seperti apa yang perlu dilakukan agar populasi walet bertambah? Simak ulasan berikut :
Penuhi Desain Standar dari Tata Ruang yang Sudah Terbukti
Desain tata ruang ini sebetulnya erat sekali kaitannya dengan kenyamanan burung walet dalam sebuah gedung. Baik dalam hal gangguan hama/predator, membangun sarang, mengeram dan menginap serta membentuk suatu kloni.
Gedung harus memiliki suhu ideal. Permudah walet dalam menyusuri tiap jengkal ruangan dalam gedung walet Anda namun tetap merasa aman.
Jika terdapat sesuatu yang perlu dibenahi, maka lakukan secara bertahap. Misalnya, sekat ruangan perlu ditambah, maka lakukan penambahan sekat per 1 meter dalam 1 kali perubahan (1 meter/minggu).
Begitupun jika void (lubang terjun) ingin diperbesar untuk mempermudah walet khususnya walet muda menyusuri tiap lantai. Lakukan perubahan per 1 papan (20 cm) tiap minggunya sampai mencapai ukuran ideal menurut Anda.
Perbaiki Faktor-faktor Pendukung dari Gedung Agar Populasi Walet Bertambah
Apa saja faktor pendukung dari gedung walet yang harus diperbaiki agar populasi walet bertambah?
Pertama yang akan kita bahas adalah hama gedung walet. Anda harus memperhatikan hama yang membuat walet tidak betah. Membuat walet muda takut untuk melanjutkan kehidupannya di gedung tempat mereka menetas.
Lakukan pengontorlan gedung setiap minggu, setiap 2 minggu atau setiap bulan. Untuk pengontrolan ini, lakukan dipagi sampai siang hari saja dan harap perhatikan cuaca sekitar. Jika cuaca mendung, apalagi sedang hujan, jangan sekali-kali masuk gedung.
Jika musim ngeram, kurangi frekuensi pengontorlan dalam gedung. Bisa dilakukan 2 kali dalam satu bulan saja.
Lakukan penyemprotan hama secara rutin, jangan abaikan hal ini!
Hal kedua adalah sirip sebagai wadah walet untuk menginap, membuat sarang dan berkembang biak. Jika gedung walet Anda mengalami penurunan populasi (populasi walet tidak kunjung meningkat), maka kemungkinan masalahnya terdapat pada papan sirip ini.
Seperti yang telah dibahas di atas, walet muda tidak kembali dalam kloninya karena terdapat ketidaknyamanan dalam beberapa kondisi dalam gedung. Ketidaknyamanan ini bisa saja terjadi pada sirip gedung walet, apakah berjamur atau mungkin susahnya walet muda mencengkram papan sirip.
Jika Anda mendeteksi permasalahan seperti yang kami maksud, maka untuk mengatasi hal tersebut, lakukan penambahan properti pada sirip. Bisa menggunakan besek, potongan styrofoam atau jenis material lainnya. Soal masalah jamur, harus segera diatasi.
Selain itu, salah satu ketidaknyamanan walet muda mengenai sirip ini adalah kurangnya sekat sirip (sirip kotak-kotak). Seperti yang Anda ketahui, walet muda pertama kali menginap dan membuat sarangnya cenderung lebih memilih daerah pojok (sudut sirip) karena lebih aman dari gangguan hama/predator.
Jika merasa permasalahan kloni walet Anda tidak kunjung bertambah karena kurangnya sekat sirip, maka lakukan penambahan sekat sirip yang mudah dilepas. Sekat sirip bisa dilakukan dengan jarak antara 80 cm hingga 100 cm.
Menyediakan media penghasil serangga
Hal ketiga adalah menyediakan media penghasil serangga sebagai pakan walet. Mengenai masalah ini, terdapat pertentangan dikalangan pembudidaya walet.
Satu pihak mengklaim, adanya pakan tambahan yang disediakan dalam gedung membuat perkembangan walet lebih cepat. Bukti nyata terjadinya perbaikan perkembangan kloni walet menurut yang sudah pernah mengaplikasikannya adalah meningkatnya jumlah produksi sarang.
Sementara pihak lain yang mengklaim bahwa menyediakan pakan tambahan dalam gedung itu sia-sia. Menurutnya, karakter burung walet adalah mencari makan di alam bebas. Di alam, walet bebas bermanuver untuk mengejar dan melahap pakan yang beterbangan.
Jika diaplikasikan dalam gedung, manuver walet untuk menyantap makanannya terbatas. Bukti bahwa walet tidak membutuhkan makanan dalam gedung adalah rutinitas walet yang setiap harinya pergi meninggalkan gedung untuk mencari makan dan kembali sore hari menjelang gelap.
Selain itu, petani walet yang mengklaim tidak perlunya pakan tambahan dalam gedung ini karena belum pernah melihat video atau rekaman burung walet yang menyambar binatang yang bersumber dari media penghasil serangga tersebut (sampai artikel ini terbit).
Jadi, tergantung Anda pemiliki RBW. Apakah Anda termasuk kontra atau pro dalam mengaplikasikan pakan tambahan walet dalam gedung.
Periksa twitter secara berkala
Hal ke empat adalah twitter. Jika gedung Anda sudah berumur, maka sebaiknya perhatikan twitter yang digunakan, baik twitter panggil maupun twitter inap. Bisa saja twitter yang digunakan sudah mengalami penurunan kualitas, sehingga suara yang dihasilkan tidak maksimal.
Pengalaman salah seorang pembudidaya walet mengenai twitter panggil ini pernah kami dengar. Suara yang diputar tidak mendapat respon yang baik seperti sebelumnya. Gonta-ganti Suara Panggil pun telah dilakukannya, namun hasilnya tetap nihil. Setelah mengganti twitter panggilnya, burung walet kembali merespon (SP yang digunakan tetap sama).
Lakukan pergantian twitter secara bertahap pada twitter inap untuk melihat respon walet yang ada di dalam gedung. Kalau memang masalah terdapat di twitter inap, maka pastinya terjadi perubahan positif.
"Semoga Bermanfaat"
Cara Mengetahui Karakter Suara Panggil Walet yang Bagus - Dalam dunia walet banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari tata ruang, suhu dan kelembaban sampai dengan jenis suara panggil walet termasuk suara inap. Dengan berpatokan pada pengalaman para master dalam bidang perwaletan, maka ditemukanlah beberapa teknik dasar dalam membangun gedung walet.
Pada intinya, ilmu yang diterapkan oleh para petani walet hampir semua adalah pengalaman dan berawal dari coba-coba yang tentunya dengan penuh perhitungan.
Nah, bagi Anda yang baru terjun dalam dunia walet atau ingin terjun dalam bisnis tersebut, harus banyak membaca dan bertanya agar kesalahan yang Anda lakukan kedepannya bisa diminimalisir.
Bagaimana cara mengetahuinya? Jika suara panggil walet berkualitas, maka walet akan datang menghampiri sumber suara tersebut.
Perlu menjadi perhatian, ada 2 cara walet menghampiri sumber suara tersebut yaitu pertama, jika walet dominan menyambar-nyambar twitter artinya suara yang Anda putar kemungkinan mengganggu. Seperti halnya jika Anda memutar suara cek lokasi, walet akan menghampiri dan berputar-putar yang menandakan ada hal yang tidak disukai.
Yang kedua adalah jika suara panggil diputar dan walet lebih dominan masuk ke gedung walet artinya suara yang Anda putar sudah termasuk bagus. Walaupun ada walet yang tetap menyambar sumber suara dari twitter yang dipasang di LMB (Lubang Masuk Burung).
Waktu yang tepat untuk test suara
walet adalah di pagi hari pada saat burung walet keluar dari sarangnya untuk mencari makan (sekitar jam 06:00 pagi). Kalau suara yang Anda putar berkualitas, maka walet akan berbalik arah dan menghampiri sumber suara tersebut.
Ketika burung walet menghampiri dan masuk dalam rumah walet dan keluar lagi jangan heran, karena salah satu karakter walet adalah sebelum menginap dalam suatu tempat akan melakukan riset, apakah ruangan yang dimasukinya tersebut aman untuk dihuni atau tidak.
Itulah sebabnya ruang putar di area LMB harus senyaman mungkin untuk walet. Mulai dari suhu, kelembaban, luas sampai suara inap atau tarik harus menjadi pemikat walet tersebut.
Dengan mempelajari pengalaman para petani walet, maka ada beberapa yang mensyaratkan minimal ukuran dari ruang putar adalah 2 x 2 m, 3 x 3 m atau 4 x 4 m. Intinya , para petani walet sepakat bahwa semakin luas ruang putar walet maka semakin baik.
Menurut pengetahuan kami, ukuran ruang putar ini sangat mempengaruhi perkembangan kloni walet dalam gedung. Perbandingan ruang putar 4 x 4 m lebih cepat perkembangannya daripada ruang putar yang berukuran 2 x 2 m.
Suara panggil walet harus memiliki karakter yang sama dengan suara inap/suara tarik. Jika suara panggil dan inap/tarik tidak seirama maka walet Anda akan lambat.
Banyak suara walet yang bertebaran di internet dengan gratis, namun apakah itu berkualitas atau tidak? Tentunya tergantung dari hasilnya
terimakasih atas kepercayaan nya yang sudah menggunakan
menggunakan audio kami.
Sekedar untuk diketahui
Sp yang kami bagikan ini
Bersumber dari penggalan penggalan suara yang di sukai oleh walet kami menggabungkannya menggunakan tool aplikasi wavepad dan di lanjutkan dengan aplikasi audacity dan di lakukan secara bertahap sampai benar benar di respon oleh koloni walet.
Untuk Memikat koloni walet datang berkunjung dan menetap di sebuah rumah walet bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah,suara panggilwalet yang kita pakai sangatlah menentukan,terutama ketika rumah walet kita baru di aktifkan...!
Carilah suara burung walet tiruan yang teratur serta memiliki kualitas suara yang jernih membuat suara Panggil walet ini dapat di jadikan Koleksi atau bahkan dapat di jadikan sebuah suara Panggil walet andalan di rumah walet anda.
Suara panggil walet tersebut sudah di uji kemampuannya dalam memikat walet berdatangan secara rutin setiap harinya.
Jika anda tertarik untuk mencobanya Bagaimana
walet terhadap rbw anda...!
Sekedar untuk diketahui kenapa di anjurkan ganti audio secara bertahap? Alasannya begini antara lain sebagai berikut :
1. Walet adalah salah satu jenis burung yang bisa merekam suara atau menghapal suara yang dia dengar setiap harinya. Ini bisa dibuktikan, jika anda amati dan dengar secara seksama, di sore hari saat walet hendak masuk gedung, atau berputar putar mengelilingi rumahnya, burung berbulu coklat gelap acapkali menirukan suara panggil yang sedang diputar. Begitu pula saat malam hari di dalam gedung, walet juga menirukan bunyi suara inap. Ini sebagai bukti bahwa walet juga memiliki kemampuan menyimpan dan menirukan suara yang selalu ia dengar. Jenis burung lain yang bisa menirukan suara dari luar, misalnya burung beo, jalak, dan jenis burung ocehan lainnya.
2. Karena walet memiliki kemampuan merekam suara dari luar itulah, maka walet juga bisa jenuh dan bosan dengan suara tersebut. Dengan mengganti suara yang baru, ini tentu akan direspon walet dengan gembira. Terbukti, jika kita mengganti suara panggil yang baru, banyak walet berkerumun berputar-putar bersahut sahutan. Oleh karena itu dengan mengganti dengan suara yang baru, cara ini dilakukan untuk memberikan refressing pada walet yang jenuh terhadap suara lama.
3. Dalam persaingan ‘perang suara’ yang makin ketat, kita haruslah memiliki stok ‘senjata” suara walet yang cukup handal. Kenapa? Ya agar kita menang dalam berebut walet supaya tidak kalah dengan gedung orang lain. Disini kualitas suara harus diperhatikan dengan cermat. Dengan aneka suara panggil yang diputar dibanyak gedung, ini juga mempercepat tingkat kebosanan walet terhadap suara itu sendiri. Namun jika suara panggil di gedung kita kualitasnya bagus, maka walet tidak cepat bosan. Meskipun demikian, secara berkala, pergantian suara harus tetap dilakukan.
4. Kepada teman saya sampaikan secara sederhana, mengapa pentingnya ganti suara baik panggil maupun suara inap, yaitu karena yang dipanggil masuk dalam gedung adalah kebanyakan walet usia muda. Walet muda lebih suka lagu-lagu baru. Maka kita harus memberikan suara yang selalu baru pula. Suara baru tak selalu ciptaan baru. Saya kadang memutar kembali suara lama. Bagi walet yang belum mendengar, itu tetap saja sebagai lagu baru juga.
Ini tak ubahnya seperti anak-anak muda yang suka pada lagu-lagu baru. Banyak lagu diciptakan musisi, segera laris manis di pasaran. Namun tidak lama kemudian, anak muda akan beralih ke lagu yang lain. Jika sekarang lagu ”alamat palsu’ nya Ayu Ting Ting lagi digemari, bulan depan anak muda sudah beralih ke lagu baru yang lain. Lagu, tergantung komposisi dan aransemen musisi yang menciptakannya. Ada lagu yang bagi telinga pendengar cepat membosankan, sebaliknya ada lagu yang selalu enak di dengar dalam waktu yang panjang.
Jadi agar walet tidak bosan dan selalu datang ke gedung kita, maka secara berkala gantilah dengan suara yang baru. Bisa pula diganti dengan suara lama yang telah diputar pada bulan-bulan sebelumnya. Tentu suara tersebut haruslah yang yang telah terbukti bagus, bukan suara walet yang jelek apalagi membahayakan bagi populasi walet itu sendiri. Insyaallah kita akan sukses ke depan...!
Cara agar Populasi Walet Meningkat dan Memperbanyak Koloni Walet
1. Tidak sedikit petani burung walet yang menginginkan cara agar populasi walet meningkat dengan cepat sehingga dapat memungkinkan agar gedung walet yang kita bangun cepat ramai karena ada banyak walet yang bersarang dan berkembang biak di rumah baru tersebut. Namun cara memperbanyak koloni walet dengan mudah dan tanpa menimbulkan resiko tentu menjadi pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab karena ada banyak kemungkinan yang menentukan keberhasilan suatu gedung walet atau rbw yang baru dibangun justru akan menemukan kegagalan meskipun kita sudah melakukan perencanaan yang panjang. Meskipun kita sudah tahu tips agar populasi walet bertambah banyak dalam waktu singkat namun belum tentu dapat menjadikan hal itu sebuah keberhasilan kalau tidak kita iringi dengan pemeliharaan rutin yang memadai.
Hal paling menyenangkan adalah ketika kita membangun rbw dengan perencanaan yang baik dan banyak perhitungan serta pertimbangan lalu kemudian mulai berjalan beberapa bulan dan ada tanda kedatangan burung walet, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah walet yang menginap maupun masuk kedalam bangunan baru kita. Hal ini menjadi semacam penyemangat tersendiri khususnya bagi para petani walet yang baru terjun dalam bisnis sarang walet, sehingga memberikan energi baru untuk terus meningkatkan kebaikan dan memantau perkembangan rbw dan bw yang baru datang kerumah baru tersebut.
Namun apa jadinya kalau ternyata banyak kawanan burung walet yang pindah ke gedung tetangga dan gagal bersarang di rbw kita? Atau jumlah koloni walet yang semakin berkurang dari waktu ke waktu dan bukannya bersarang namun mereka malah kabur ke tempat lain? Ada yang salah dengan rbw kita, atau ada hal yang kurang kita perhatikan?
Banyak penyebab dan permasalahan yang harus kita cari tahu satu demi satu kalau memang itu yang terjadi pada rbw kita, sudah tentu kita tidak ingin mengalami kerugian besar entah itu rugi waktu maupun tenaga untuk mengurusi semua hal yang berkaitan dengan bisnis walet namun ternyata hasilnya jauh dari harapan. Hal seperti ini yang sering menyebabkan pemilik gedung walet putus asa sebelum berhasil menikmati hasil jerih payah mereka dalam membangun dan mengelola rumah burung walet.
Untuk mempertahankan jumlah walet yang ada dalam gedung kita bahkan untuk meningkatkan populasinya, ada beberapa kiat yang harus kita jalankan. Dan beberapa pengetahuan yang wajib diketahui oleh peternak walet, sehingga tidak akan mengalami kegagalan yang sebenarnya masih dapat kita atasi kalau kita mau mencari tahu dan bertanya kepada yang sudah ahli dalam bidang tersebut.
Berikut beberapa tips meningkatkan populasi atau koloni walet yang menginap di gedung kita:
1. Bentuk bangunan dan perhitungan lokasi yang tepat untuk rbw
2. Menjaga rbw agar tidak didatangi hama, atau serangga yang akan mengganggu walet sehingga tidak mau bersarang
3. Memberikan pakan walet atau sarang imitasi kalau memang diperlukan
4. Membuat tata lokasi bagian dalam gedung walet sedemikian rupa sehingga membuat walet betah dan mau menginap
5. Menggunakan suara panggil, suara tarik maupun suara inap yang terbukti berhasil. Kalau memang masih gagal silakan melakukan eksperimen dan mengganti dengan suara walet yang baru
6. Menjaga suhu ruangan gedung walet tetap stabil seperti habitat asli mereka, suhu yang baik kisaran 25-28 derajat celcius. Suhu gedung yang terlalu panas dapat menyebabkan walet pindah ke gedung lain
7. Beberapa tips lain yang didapatkan sesuai pengalaman di lapangan
Selain beberapa poin diatas tentu masih banyak lagi kendala dan permasalahan yang kita jumpai secara langsung di lapangan, oleh sebab itu penting sekali untuk memantau perkembangan rbw kita, dan mencatat setiap ada permasalahan untuk kemudian dicarikan solusi yang tepat, dan mengantisipasi hal buruk di masa depan agar tidak terulang. Dengan begitu kita dapat meningkatkan kualitas rbw sehingga akan memberikan hasil maksimal seperti yang kita inginkan dan mendapatkan keuntungan seperti yang direncanakan, pada akhirnya kita akan menikmati hasil dari pekerjaan kita...!
Apakah anda juga beranggapan gedung walet harus gelap? Jika iya, berarti anda salah satu dari ratusan orang yang terjebak pada pemahaman yang salah.
Pada gedung walet yang baru operasional, pengaturan tata ruang sebaiknya menyisakan cahaya, sehingga ruang tersebut menjadi remang, tidak gelap apalagi gelap gulita.
Ingat, bahwa dalam proses pemancingan pada gedung baru, hampir 90% walet yang masuk gedung adalah walet usia muda. Walet muda yang sedang beradaptasi ke dalam gedung akan berani eksplore semua ruang jika ada cahaya didalamnya. Agar mata walet muda itu bisa melihat dan menjelajah ke semua nesting room, maka harus ada bantuan cahaya.
Ruang yang gelap justru membuat walet ragu ragu masuk gedung bahkan takut. Takut jangan jangan ada predator tikus yang membahayakan fisiknya.
Jangankan burung walet, kita saja jika masuk ke sebuah tempat baru dan asing, perasaan kitapun ragu ragu bahkan bulu kuduk merinding. Apalagi untuk disuruh masuk ke ruang dan kamar yang gelap, harus pikir tujuh kali. Jangan jangan ada sesuatu yang membahayakan diri kita.
Demikian juga walet yang pertama kali masuk ke sebuah gedung baru, sebuah gedung asing, sebuah gedung yang belum pernah dia masuki, ada perasaan was-was dan takut. Oleh karena itu, nesting room jangan gelap sebab akan menghambat proses adaptasi.
Pada awal operasional gedung baru, saya selalu mengatur tata ruang se-simpel mungkin. Cahaya ruangan saya atur remang remang. Teknik sekat tidak semua ruang saya sekat full. Hanya sebagian saja yang saya sekat, dan lubang masuk antar ruang bukan jendela melainkan pintu.
Jika ada walet suka tempat gelap, silahkan turun ke lantai dasar yang relatif minim cahaya. Saya memberikan pilihan bagi walet dengan mengatur degradasi cahaya di setiap lantai gedung itu. Ini memberi pilihan yang rasional bagi walet untuk memilih.
Bahkan jika gedung itu sama sekali tidak mungkin ada cahaya masuk dari lubang ventilasi ( misalnya gedung walet tersebut terjepit diantara dua gedung), maka saya harus memberi cahaya buatan yaitu pakai lampu ( listrik) di posis.
Langganan:
Postingan (Atom)